KOMPAS.com - Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro menangis saat bertemu dengan sejumlah anak di bawah umur yang terlibat geng motor di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Kamis (12/1/2023).
Dalam kesempatan itu, ada 11 anak yang terlibat geng motor dipanggil polisi untuk pembinaan bersama Bapas Garut.
Bahkan, orangtua, kepala desa dan kepala sekolah mereka juga turut diundang.
Ketika itu Kapolres pun menyalami para korban satu persatu sembari memberikan bantuan sembako.
Kepada salah satu anak, dia menanyakan orangtua mereka yang mayoritas masih ada.
Baca juga: Ugal-ugalan Cari Musuh, 17 Anggota Geng Motor di Garut Ditangkap, 11 Pelajar SMP dan SMA
Beberapa saat dia terdiam, kemudian menangis sembari menepuk pundak anak tersebut.
Dia pun teringat ayahnya yang sudah meninggal.
"Bapak saya sudah meninggal, bapak kamu masih ada. Bapak saya enggak pernah lihat keberhasilan saya," kata Kapolres Garut seraya meneteskan air mata.
Dia berpesan kepada mereka untuk berbakti kepada orangtua, belajar dengan tekun.
"Bapak saya sudah tidak ada tapi saya masih punya ibu," kata AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Kemudian, AKBP Rio memeluk orang tua sang anak.
Dia berpesan agar sang anak bisa memberikan kebanggaan kepada orang tuanya.
Menurut dia, peran orangtua dan sekolah maupun lingkungan sangat diperlukan untuk memantau dan memberikan perhatian agar anak tidak terlibat dengan hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri.
"Kami juga memberikan santunan kepada keluarga, dalam hal ini adalah ibunya, dan memanggil kepala skolah, untuk memberikan sentuhan yang lebih baik lagi, lebih dalam lagi untuk masa depan anak," ujarnya kepada awak media.
Baca juga: Geng Motor Bersenjata Teror Kota Cimahi, Pemkot Siapkan Sanksi bagi Pelajar yang Ikut Geng Motor
Sebelumnya, 17 anggota geng motor ugal-ugalan di jalanan yang membuat resah warga Garut diamankan polisi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.