Sementara itu, Komisaris PT Sateja Eco Industri, Okto Handoko Indratama, mengaku sebagai salah satu industri yang mewadahi Payung Geulis elama ini para konsumen payung ini lebih mengunggulkan kecantikan desainnya terutama lukisan khas asli yang ikonik dan natural.
Payung Geulis sendiri berbahan bambu dan terdapat lukisan yang asli dibuat oleh perajin dan bukan cetakan pabrik.
"Saat ini kita datang ke Thailand kalau orang Lihat Payung Geulis, ya payung cantik ya lebih ke arah lukisannya gitu yang tradisional. Nah kita yang tema yang sekarang tahun ini kita bawa itu payung ini terbuat dari bambu. Semua Di Thailand jadi tidak ada lagi unsur kayu. Kenapa tidak ada unsur kayu? Kan sekarang kayu juga semakin jarang kalau bambu ini kan sistemnya karena kita adalah Eco industri jadi bisa di kembangkan lebih cepat lagi gitu," jelas Okto.
Baca juga: Ridwan Kamil Resmikan Wajah Baru Alun-alun Singaparna Tasikmalaya
Harapannya ke depan, lanjut Okto, selain menjadi barang unik dengan harga jual tinggi, permintaan payung ini akan semakin terus meningkat di kancah Internasional dan Nasional untuk menyejahterakan para perajinnya di Kota Tasikmalaya.
"Dengan event di Thailand ini harapannya bisa membawa payung ini dikenal di dunia dan para perajinnya akan sejahtera," kata Okto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.