"Bukan dinas (Parekraf) yang memberi hadiah sekian, bukan. Yayasan yang mengadakan," jelas Budi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa malam.
Namun, Budi mengatakan, ke depan pihaknya akan mencoba membantu penyelenggara pasanggiri dalam hal acara hingga hadiah untuk pemenang.
Ketua Yayasan Mojang Jajaka Kabupaten Ciamis sekaligus penyelenggara Pasanggiri Mojang Jajaka, Rais Ikhsan menjelaskan, pihaknya yang menyelenggarakan acara tersebut.
"Terkait hadiah konfirmasi ke kita sebagai penyelenggara," katanya.
Rais menjelaskan, pihak yayasan dalam penyelenggaraan Pasanggiri Mojang Jajaka tidak pernah menjanjikan besaran hadiah kepada seluruh peserta.
"Adapun yang berkembang kemarin itu mungkin karena lihat yang di tulisan dekat piala itu, senilai Rp 1 juta," katanya.
Tulisan Rp 1 juta, sebenarnya bukan uang tunai. Melainkan voucer perawatan klinik kecantikan.
Lebih lanjut, Rais mengatakan, pada dasarnya pihak Yayasan Mojang Jajaka mempunyai pemahaman bahwa mencari generasi muda yang orientasinya bukan kepada hadiah.
Justru pihaknya ingin menguji kesiapan mental Mojang Jajaka terpilih.
"Karena nanti ke depan peranan mereka bukan untuk money oriented," tegas Rais.
Pada dasarnya, pihaknya merupakan sebuah yayasan, yang artinya berhubungan dengan hal yang bentuknya sosial.
Oleh karena itu, Yayasan Mojang Jajaka terlebih dahulu menguji mentalitas peserta apakah mereka siap ikut pasanggiri sekalipun tidak mendapatkan hadiah.
"Karena jujur yang mampu kita berikan ke mereka itu hanya ilmu, materi-materi, pengalaman, pengembangan mereka untuk tetap berkembang. Mengarahkan mereka untuk hal-hal yang positif dalam bidang sesuai kemampuan kita," ujar Rais.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.