Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Bareng Piton, Keluarga di Kuningan Tetap Awasi Anak Saat Main dengan Ular

Kompas.com - 18/01/2023, 14:21 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KUNINGAN, KOMPAS.com - Lima ekor ular hidup bebas di rumah Miftah Fauzi (24) yang ada di Desa Kertaungaran, Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Mulai dari ular sanca batik berukuran lima meter hingga anakan ular sanca polurus dan sanca tiger yang masih berusia satu bulan.

Kelima ular Miftah yakni ular sanca batik berusia 5 tahun, dengan panjang 5 meter dan bobot sekitar 25 kg. Kemudian ular sanca batik berusia 4 tahun dengan panjang 4 meter dan bobot 20 kg.

Kemudian ada dua ekor sanca polurus dan satu ekor sanca tiger yang masing-masing berusia satu bulan.

Baca juga: Kisah Keluarga di Kuningan Hidup Bersama 5 Ular Bertahun-tahun, Main hingga Tidur Bersama Ular

“Yang sanca batik usia 5 tahun sekarang lagi di rumah teman karena sedang proses breeding (pembiakan),” kata Fauzi, Selasa (17/1/2023).

Istri dan kedua anak Miftah yang masih berusia 3 dan 1,5 tahun pun tak keberatan dengan kehadiran ular-ular itu. Terlebih, dua ekor ular sanca batik sudah lebih dulu menghuni rumah Miftah sebelum anak-anak lahir.

Istri Fauzi yang bernama Elistiya (24) mengatakan, kedua anaknya tidak pernah merasa takut dengan keberadaan lima ular di rumah. Mereka menganggap ular itu sebagai teman bermain.

“Biasa si ade ini mah. Tidur juga bareng sama ular. Ularnya di sampingnya, di kasur, nggak takut. Saat saya awasi, ularnya juga anteng, ngga nakal ke si ade,” kata Elis sambil menunjuk Raisa yang tidur bersama ular.

Satu keluarga, Fauzi, Elis, Rafasya, dan Raisa, warga Desa Kertaungaran, Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat hidup bersama ular tahunan. Mereka bermain hingga tidur bersama ular.KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Satu keluarga, Fauzi, Elis, Rafasya, dan Raisa, warga Desa Kertaungaran, Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat hidup bersama ular tahunan. Mereka bermain hingga tidur bersama ular.

Fauzi dan Elis menyebut, selama ini mereka tidak pernah dipatuk apalagi dililit hingga keras. Keduanya meyakini ular telah baik dan jinak karena diperlakukan dengan baik sejak bayi.

Namun meski demikian, Fauzi dan Elis tetap menjaga dan mengawasi kedua anaknya saat bermain ular. Mereka berusaha membuat ular tidak marah dan tidak bosan. Sehingga Elis masih membatasi waktu bermain kedua anaknya dengan ular.

Baca juga: Petugas Damkar Banyuwangi Evakuasi Ular Piton Sepanjang 3 Meter dari Plafon Rumah Warga

Elis kerap menggantikan mengurus kelima ular itu saat suaminya bekerja di Tangerang.

”Bapak (suami) membeli dan memelihara setiap hari. Tapi saat ini dia kerja, saya yang urus, memandikan memberi makan, dan lainnya,” ungkap Elis ditemui di rumahnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com