CIAMIS, KOMPAS.com - Pernikahan massal yang digelar di Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (23/1/2023), menjadi perhatian netizen.
Hal ini karena pernikahan massal tersebut memiliki konsep yang unik, di mana calon pengantin harus menjalani sejumlah rangkaian kegiatan dengan konsep tahanan.
Baca juga: 10 Pasang Santri yang Dijodohkan Melangsungkan Pernikahan Massal di Pesantren
Awalnya, 10 pengantin laki-laki tiba di halaman masjid pesantren pada Senin pagi.
Mereka diangkut dengan minibus berwarna hitam. Pada minibus itu tertulis "Mobil Tahanan Mertua".
Baca juga: Bukan Audi A8, Keluarga Mahasiswi Selvi Amalia Sebut Penabrak Gunakan Innova Hitam
Mobil yang ditumpangi pengantin ini dikawal ketat oleh pasukan "Brimok" dengan "senjata" lengkap serta sirine yang berbunyi layaknya petugas kepolisian yang mengawal mobil tahanan.
Para pengantin diborgol dan mengenakan rompi oranye. Wajah mereka ditutup lalu digiring menuju halaman dikawal para petugas dari Brimok.
Setelah itu panitia acara menyampaikan laporan. Borgol pun dibuka dan diganti dengan jas.
Pengantin laki-laki kemudian memasuki masjid untuk melangsungkan ijab kabul atau akad nikah.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari, KH Nonop Hanafi menjelaskan, ide pernikahan itu berasal dari pimpinan umum pesantren, yakni KH Agus Malik Annawawi.
Dia menjelaskan, awalnya konsep nikah massal itu merupakan teaterikal kolosal serta salah satu bentuk hiburan bagi para santri.
"Bisa dianggap bagian dari hiburan santri, kreativitas santri," ujar Kiai Nonop saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (26/1/2023).
Pertunjukan teaterikal itu, lanjut dia, disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini.
Tahun lalu, saat masih pandemi Covid-19, ada delapan pengantin yang dijemput dengan ambulans.
Para pengantin pria memakai alat pelindung diri (APD) layaknya petugas kesehatan.
Saat ini, ide yang muncul adalah pengantin dibawa dengan mobil tahanan mertua. Mobilnya dikawal Brimok, alias Brigade Mondok.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.