Ia mengatakan pihaknya tetap menghormati proses hukum dan kepolisian yang sedang menjalankan tugas negara.
Namun Yudi meminta pihak kepolisian tidak menutup-nutupi fakta sebenarnya.
"Kita menghormati semua proses hukum. Namun, jangan menutup-nutupi fakta sebenarnya yang telah terjadi," katanya.
Seorang warga bernama Ucu Solehudin (32) membenarkan kecelakaan yang menewaskan Selvi terjadi tak jauh dari lokasinya berjualan.
"Saat tabrakannya, saya tidak lihat persis. Tapi dengar suara keras seperti benturan. Korban juga sempat menjerit sesaat sebelum jatuh itu," kata Ucu kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Kamis (26/1/2023).
Ia mengatakan sebelum kecelakaan terjadi, korban sempat terjatuh bersama motornya.
"Sepertinya kaget karena di depannya itu ada angkot yang tiba-tiba melambat. Motor korban juga sempat dikit menabrak angkot," ujar dia.
Saat kejadian, Ucu mengaku melihat iring-iringan kendaraan yang dikawal mobil polisi dari arah Cianjur menuju Bandung.
Namun, ia tidak melihat persis kendaraan mana yang menabrak sepeda motor korban.
"Tidak tahu mobil yang mana yang menabraknya," ujar Ucu.
Diduga Selvi meninggal di lokasi dan tak ada warga yang berani mengevakuasi.
”Sepertinya langsung meninggal. Jadinya tidak ada yang berani (mengevakuasi korban),” kata Ocid (45), salah satu warga di sekitar lokasi kejadian, Kamis (26/1/2023) petang.
Disebutkan, tubuh korban yang tergeletak di jalan itu oleh warga lantas ditutupi kain surban.
“Kebetulan ada ambulans yang melintas lalu diberhentikan warga. Tapi tidak langsung dibawa, baru setelah polisi datang, dibawa,” ujar dia.
Sementara itu bibi korban, Eva Fatimah (36) mengatakan pascakejadian, polisi datang dua kali untuk mengonfirmasi terkait informasi yang berkembang seputaran peristiwa kecelakaan tersebut.