Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Mobil yang Menabrak Mahasiswi Cianjur Selvi Amalia, Audi 8 atau Innova Rombongan Polisi?

Kompas.com - 27/01/2023, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tabrak lari terjadi di Jalan Raya Bandung, Cianjur, Jawa Barat pada Jumat (20/1/2023) sore hari.

Korban tewas adalah mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana, Selvi Amelia Nuraini (19).

Kasus kematian Selvi viral di media sosial karena diduga ia ditabrak rombongan pejabat yang melintas dan dikawal petugas kepolisian.

Bahkan sebuah akun Twitter mencolek akun Twitter Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut kasus kecelakaan tersebut.

Baca juga: Ibu Selvi Amalia Sebut Putrinya Bermimpi Jadi Notaris

Postingan ini kemudian direspons Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kapolri menyatakan bakal segera mengecek kasus tersebut.

"Terima kasih informasinya, kita cek segera," tulis Kapolri melalui akun Twitter @listyoSigitP, Rabu (25/1/2023).

Polisi sebut Selvi ditabrak mobil penyusup

Sementara itu Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan pelaku tabrak lari yang menewaskan Selvi bukan rangkaian rombongan pengawalan polisi.

Menurutnya mobil yang menabrak adalah mobil Audi 8 warna hitam. Mobil tersebut adalah rangkaian liar yang memaksa masuk ke iring-iringan kendaraan pengawalan.

“Kami sudah selidiki, berdasarkan analisa CCTV dan pemeriksaan saksi-saksi serta identifikasi kendaraan, semua mengarah kepada sedan warna hitam merek Audi tipe A8,” ujar dia.

Baca juga: Sosok Selvi Amalia di Mata Saudara Kembarnya: Orangnya Periang, Selalu Bersemangat, dan Optimis

Selain itu ia menyebut bahwa nomor polisi yang dipakai mobil sedan tersebut diduga palsu.

“Setelah kami identifikasi nomor polisinya ternyata diduga palsu. Kami masih dalami lagi dengan menurunkan tim,” ujar Doni.

Pihaknya telah membentuk tim khusus dari Satreskrim dan Unit Gakkum Satlantas untuk mengungkap kasus ini.

"Kami masih mendalami mobil yang diduga telah melindas korban, dan kita masih menelusurinya. Semoga dalam waktu cepat kita bisa mengungkapnya," tandasnya.

Kecelakaan terjadi saat Selvi mengendarai motor dari arah Bandung menuju Cianjur.

Saat di TKP, Selvi menabrak angkot di depannya yang melaju searah. Akibatnya motor Selvi jatuh ke kiri, sementara pengemudi jatuh ke kanan dan masih dalam jalur.

Baca juga: Warga Ceritakan Kondisi Mahasiswi Selvi Amalia Usai Ditabrak hingga Tak Ada yang Berani Evakuasi Korban

Di saat bersamaan melintas kendaraan yang diduga menabrak Selvi. Diduga kendaraan tersebut adalah rombongan pejabat.

Selvi mengalami luka di kepala dan ia masih mengenakan helm dengan posisi terkunci.

Keluarga bantah pernyataan polisi

Bibi korban memerlihatkan foto Selvi Amalia Nuraini (19) dari balik ponselnya, Rabu (25/1/2023). Mahasiswa Cianjur, Jawa Barat, dalam foto itu menjadi korban tabrak lari hingga meninggal dunia.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Bibi korban memerlihatkan foto Selvi Amalia Nuraini (19) dari balik ponselnya, Rabu (25/1/2023). Mahasiswa Cianjur, Jawa Barat, dalam foto itu menjadi korban tabrak lari hingga meninggal dunia.
Sementara itu pihak keluarga Selvi justru membantah keterangan Kapolres Cianjur mengenai ciri-ciri mobil pelaku.

Kuasa hukum keluarga korban, Yudi Junadi menjelaskan, fakta yang disampaikan polisi bertolak belakang dengan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan.

"Tidak ada itu mobil Audi di lokasi kejadian. Kita sudah mengumpulkan bukti yang menabrak adalah mobil anggota iring-iringan pejabat kepolisian," kata dia, Rabu (25/1/2023).

Berdasarkan bukti rekaman CCTV, kendaraan yang menabrak Selvi merupakan mobil jenis Toyota Innova berwarna hitam.

Baca juga: Warga Ceritakan Kondisi Mahasiswi Selvi Amalia Usai Ditabrak hingga Tak Ada yang Berani Evakuasi Korban

"Mobil tersebut ikut rombongan, bahkan terparkir di TKP kasus Wowon 'Serial Killer' di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Bahkan ada goresan bekas gesekan di bemper bagian depan sebelah kanan," ucap dia.

Fakta tersebut didapatkan dari mahasiswa Cianjur yang ikut menelusuri kasus tabrak lari yang menewaskan Selvi.

"Berdasarkan hasil penelusuran rekan-rekan mahasiswa, mobil Toyota Innova yang terparkir di lokasi Wowon Cs itu disimpan, pengemudinya naik mobil lain, dan sekitar pukul 22.00 WIB malam baru diambil lagi," kata Yudi.

Selain itu, berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, mobil Innova tersebut berada dalam rombongan iring-iringan patwal Polisi.

Baca juga: Cerita Warga Saksikan Tabrak Lari yang Tewaskan Mahasiswi Cianjur Selvi Amalia

"Tidak hanya itu, di mobil tersebut pun terdapat goresan. Goresan yang terdapat di mobil itu tinggal dibawa ke Labotarium Forensik (Labfor)," katanya

Yudi sendiri tak mengetahui persis apakah mobil Audi tersebut melintas sebelum atau sesudah terjadinya kecelakaan.

"Saya gak tau, yang penting dalam rombongan itu tidak ada mobil Audi. Tetapi saya cenderung mobil Audi itu sebelumnya, karena jaraknya jauh, dan harus melihat CCTV yang berdurasi lebih panjang," katanya.

Dia menambahkan, dalam rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, setelah terjadi kecelakaan, sejumlah warga spontan melihat ke arah jalan. Dan itu terjadi setelah rombongan melintas.

"Reaksi warga tersebut membuktikan bahwa di situ terjadi kecelakaan. Sedangkan menurut Kapolres harus ada saksi yang melihat benar persis kecelakaannya, padahal kan itu bukti petunjuk bagi polisi," ucapnya.

Baca juga: Cerita Warga Saksikan Tabrak Lari yang Tewaskan Mahasiswi Cianjur Selvi Amalia

Ia mengatakan pihaknya tetap menghormati proses hukum dan kepolisian yang sedang menjalankan tugas negara.

Namun Yudi meminta pihak kepolisian tidak menutup-nutupi fakta sebenarnya.

"Kita menghormati semua proses hukum. Namun, jangan menutup-nutupi fakta sebenarnya yang telah terjadi," katanya.

Seorang warga bernama Ucu Solehudin (32) membenarkan kecelakaan yang menewaskan Selvi terjadi tak jauh dari lokasinya berjualan.

"Saat tabrakannya, saya tidak lihat persis. Tapi dengar suara keras seperti benturan. Korban juga sempat menjerit sesaat sebelum jatuh itu," kata Ucu kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Kapolres Cianjur Sebut Audi A8 Tabrak Mahasiswi Selvi Amalia, Keluarga Bilang Innova Rombongan Polisi, Siapa yang Benar?

Ia mengatakan sebelum kecelakaan terjadi, korban sempat terjatuh bersama motornya.

"Sepertinya kaget karena di depannya itu ada angkot yang tiba-tiba melambat. Motor korban juga sempat dikit menabrak angkot," ujar dia.

Saat kejadian, Ucu mengaku melihat iring-iringan kendaraan yang dikawal mobil polisi dari arah Cianjur menuju Bandung.

Namun, ia tidak melihat persis kendaraan mana yang menabrak sepeda motor korban.

"Tidak tahu mobil yang mana yang menabraknya," ujar Ucu.

Diduga Selvi meninggal di lokasi dan tak ada warga yang berani mengevakuasi.

”Sepertinya langsung meninggal. Jadinya tidak ada yang berani (mengevakuasi korban),” kata Ocid (45), salah satu warga di sekitar lokasi kejadian, Kamis (26/1/2023) petang.

Disebutkan, tubuh korban yang tergeletak di jalan itu oleh warga lantas ditutupi kain surban.

“Kebetulan ada ambulans yang melintas lalu diberhentikan warga. Tapi tidak langsung dibawa, baru setelah polisi datang, dibawa,” ujar dia.

Keluarga minta polisi jangan tutupi fakta

Sementara itu bibi korban, Eva Fatimah (36) mengatakan pascakejadian, polisi datang dua kali untuk mengonfirmasi terkait informasi yang berkembang seputaran peristiwa kecelakaan tersebut.

“Saat itu kepada petugas saya sampaikan, keluarga memperoleh informasi di luar, di medsos yang beredar, itu pelaku katanya adalah iring-iringan patwal, tapi kami tidak ingin menerima informasi itu bulat-bulat. Kami tetap pada keinginan kami semula, ingin tahu siapa pelaku yang sebenarnya,” tutur Eva kepada wartawan saat konferensi pers di Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Rabu (25/1/2023).

Karena itu, pihak keluarga mendesak polisi untuk bisa membuktikan siapa pelaku yang sebenarnya.

“Kalau pun jajaran (atau bukan) ya mohon klarifikasinya. Lihatkan kami sebagai keluarga korban, minimal ada permintaan maaf. Waktu itu saya sampaikan seperti itu,” ujar dia.

Baca juga: Mobil Audi A8 Penabrak Mahasiswi Selvi Amalia Sempat Diberhentikan Warga, 3 Orang di Dalamnya Diburu Polisi

Ibu korban, Yeti Yulianti (43) berharap peristiwa tragis yang telah menimpa putri kesayangannya itu diusut tuntas.

“Saya hanya ingin pelakunya diproses secaca hukum. Itu saja,” ucap Yeti kepada Kompas.com, Rabu petang.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Firman Taufiqurrahman | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Gloria Setyvani Putri, Reni Susanti)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bandung
Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Bandung
Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Bandung
Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com