CIANJUR, KOMPAS.com – Puluhan mahasiswa Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Jawa Barat, menabur bunga di lokasi kecelakaan yang menewaskan Selvi Amalia Nuraini (19).
Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan atas peristiwa yang menimpa salah satu sejawat mereka.
Selvi menjadi korban tabrak lari, Jumat (20/1/2023) setelah sepeda motor yang dikendarainya terlibat laka lantas dengan kendaraan roda empat.
Pascatabrakan, pengendara mobil langsung tancap gas meninggalkan korban yang meregang nyawa di jalan.
Kordinator aksi, Atanza Rafly Rusaedi mengatakan, aksi kali kedua ini untuk mengenang tujuh hari meninggalnya korban.
Turut berpartisipasi perwakilan seluruh BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) kampus, dan rekan mahasiswa korban, termasuk perwakilan solidaritas dari masyarakat.
Tanza berharap, lewat aksi ini bisa menggerakkan pihak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini secara terang benderang.
“Tuntutan kami selaku mahasiswa dan rekan korban hanya satu, usut tuntas dan segera ungkap pelaku yang sebenarnya,” kata Tanza kepada wartawan, Jumat (27/1/2023) petang.
Pantauan Kompas.com di lapangan, sebelum tabur bunga, peserta aksi yang mengenakan pakaian serba hitam ini konvoi dari titik kumpul yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi aksi.
Baca juga: Bukan Audi A8, Keluarga Mahasiswi Selvi Amalia Sebut Penabrak Gunakan Innova Hitam
Tak hanya membawa bunga, mahasiwa juga menggelar poster berisi pesan belasungkawa, dan desakan kepada aparat kepolisian agar mengusut tuntas kasus tabrak lari tersebut.
Pasalnya, mereka menilai pengusutan kasus laka lantas ini terkesan lamban.
“Sejauh ini (pengusutan kasus) tidak ada progres sama sekali,” kata Ketua BEM Fakultas Hukum Unsur Cianjur ini.
Jika tidak ada progres atas pengungkapan kasus ini, mahasiswa akan menggelar aksi lanjutan.
“Kami mendesak pihak kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelakunya,” ujar Tanza.
Sebelumnya, seorang mahasiswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bernama Selvi Amalia Nuraini (19) meninggal dunia akibat kecelakaan.
Dari keterangan pihak keluarga korban, kendaraan yang terlibat tabrakan dengan sepeda motor korban diduga bagian dari rombongan kepolisian.
Kuasa hukum keluarga korban, Yudi Junadi mengatakan, dugaan tersebut berdasarkan bukti rekaman CCTV dan keterangan sejumlah saksi yang dihimpun di lokasi kejadian.
Menurut Yudi, di rekaman CCTV menunjukkan kendaraan jenis minibus tersebut merupakan bagian dari rombongan.
Karena itu, Yudi mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini yang menurutnya terkesan ditutup-tutupi.
Sementara Kepala Polres Cianjur, AKBP Doni Hermawan menegaskan, kendaraan yang terlibat laka lantas tersebut bukan bagian dari rangkaian rombongan pengawalan.
Menurutnya, mobil tersebut adalah kendaraan atau rangkaian liar yang memaksa masuk iring-iringan kendaraan.
Kendaraan yang dimaksud Doni adalah jenis Audi seri A8 dengan pelat nomor yang diduga palsu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.