Ahmad mengaku, warga sekitar ikut membantu membereskan material reruntuhan usai gempa terjadi.
Baik Ahmad dan Ade memperbaiki rumahnya secara mandiri. Bagian langit-langit serta beberapa bagian tembok yang runtuh diperbaiki.
Baca juga: Mobil di Bandung Barat Tertimpa Longsoran Batu Besar
Sementara, bagian atap rumah keduanya ditutup menggunakan terpal dan sisanya ditambal menggunakan papan kayu.
"Tadi pagi, ini diperbaiki secara pribadi, ini pinjem dari temen, yang runtuh dapur ketimpa tembok tetangga, jadi yang sebelah juga runtuh, sekarang yang udah diperbaiki atasnya, sama bagian tembok lah pakai papan kayu dulu," ungkapnya.
Bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata Ahamad, baru datang pada pagi hari.
"Tadi dikasih dulu terpal sama minuman dan makanan, sembako lah," sambungnya.
Ahmad berharap segera mendapatkan bantuan dari pemerintah terkait renovasi rumahnya.
"Dapet dipercepat ada bantuan dari pemerintah," jelasnya.
Baca juga: Cerita Bank Sampah Asri yang Berhasil Kurangi Limbah Warga Bandung hingga 1 Ton
Sementara Ketua Rukun Warga (RW) Suparman mengatakan, hampir satu desa terdampak gempa magnitudo 4,0 di Bandung, Sabtu (28/1/2023) dini hari.
"Hampir 80 persen kena, tapi yang rusak kebanyak masuk kategori rusak ringan semacam ada getaran saja, justru yang parah yang di sini," jelasnya.
"Jadi waktu kejadian langsung dilaporkan, pagi harinya baru bisa memperbaiki apa saja yang rusak dan membersihkan material," imbuh Suparman.
Menurutnya, wilayah Kampung Rancamanyar, Desa Margamukti memang kerap dilanda gempa. Ahmad mengatakan, kala gempa Cianjur pun, Kampung Rancamanyar merasakan getarannya.
Lantaran sering merasakan gempa, pihaknya mengaku sangat khawatir.
"Ya pernah dan sekarang juga sebetulnya kita masih trauma, takut kejadiannya sama," kata Ahmad.
"Hampir gempa di Jawa Barat kadang sering kerasa di sini, kemarin Cianjur, Sukabumi, Garut, sebelum Cianjur juga ada Pangandaran itu juga kerasa ke sini," tambahnya.
Lantaran sering terdampak gempa, Ahmad dan beberapa warga lainnya sempat mememinta dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
"Khawatir sangat, sebetulnya kami juga minta dievakuasi ke tempat yang lebih nyaman dan aman," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.