KARAWANG, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI Moeldoko menyebut perang Rusia dan Ukraina sangat berdampak pada harga pupuk dunia.
"Sangat mengganggu harga pupuk dunia, bukan hanya Indonesia tapi juga di Eropa kesulitan pupuk," kata Moeldoko usai panen raya di Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta, Karawang, Jawa Barat, Kamis (2/2/2023).
Sebab, bahan baku Kalium Klorida (Kcl) tak lagi bisa diimpor dari Belarusia. Padahal harganya relatif murah sebesar 400 dollar per ton.
Baca juga: Carut Marut Program Petani Milenial Jabar, Mau Untung Malah Buntung
Sehingga salah satu pilihannya mengalihkan impor ke Kanada dengan harga 900 dollar per ton.
"Sehingga kita harus menghadapi harga yang mahal dari negara lain, jadi poinnya di situ," kata dia.
Selain Kcl, harga gas dunia yang melonjak juga memengaruhi harga pupuk di Indonesia.
Baca juga: Jadi Selingkuhan Kompol D, Nur Penumpang Audi A6 Harus Diperiksa Ulang karena Keterangan Palsu
Moeldoko mengatakan, pemerintah tidak bisa sepenuhnya mencukupi kebutuhan pupuk petani, khususnya yang subsidi.
Pupuk subsidi baru bisa di-cover pemerintah sebanyak 35 persen dari jumlah petani di seluruh Indonesia.
"Untuk itu subsidi diserap bergantian," beber dia.
Moeldoko yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengimbau petani mulai mandiri dengan menggunakan pupuk organik. Petani yang hadir juga diajari cara membuat pupuk organik dari kotoran hewan.
"Nanti kita akan bekerjasama dengan kepala dinas pertanian agar bisa memberikan pelajaran pada petani bagaimana membuat pupuk organik yang sangat simpel," kata dia.
Dalam acara itu, Moeldoko memuji petani Karawang yang memasok beras nasional sekitar 500.000 ton.
"Ini sangat besar, dan saya melihat semangat petaninya luar biasa walaupun ini berada di lingkaran seputar kota semangat petaninya luar biasa," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.