Sebagai seorang pedagang, tentu ia tak mau kehilangan pelanggan secara serentak.
Ia mengaku kerap mengoplos beras, antara beras yang murah dan mahal dicampur aduk dan dijual dengan harga yang miring.
"Kalau untuk ketengan itu biar harga stabil, kadang kita oplos saja yang penting bisa dijual standar," tambah dia.
Baca juga: Oplos Elpiji Subsidi ke Tabung 12 Kg, Pria di Cirebon Ambil Untung 2 Kali Lipat
Tidak hanya beras saja yang mengalami kenaikan, sembako yang lain di Pasar Cileunyi sudah mulai mengalami kenaikan harga.
"Naiknya itu sudah lama tahun 2022, setelah tahun baru belum, dan baru merasakan sekali naik," tuturnya.
Hal serupa juga dialami oleh Marni (42) yang juga pedagang beras di Pasar Cileunyi.
Kenaikan harga beras membuat ia harus berpikir ekstra agar barang atau stok beras yang ada di kiosnya segera habis.
"Sebetulnya meskipun mengalami kenaikan, pengiriman dari supplier tetap amn," ujar Marni.
Marni mengungkapkan, naiknya harga beras di pasaran disebabkan oleh gagal panen yang dialami di tingkat petani.
Tidak hanya itu isu resesi ekonomi, kata dia, membuat para pembeli mulai membatasi pengeluaran untuk berbelanja.
"Kayanya warga banyak yang mengatur keuangan, apalagi segalanya lagi naik semua harga naik," jelasnya.