Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandang Dibuat Berdekatan Jadi Sebab Bandung Barat Punya Kematian Sapi karena PMK Tertinggi

Kompas.com - 02/02/2023, 15:02 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Kabupaten Bandung Barat (KBB) tercatat sebagai daerah dengan jumlah kematian sapi akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) terbanyak se-Indonesia.

Dari data yang dihimpun Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Bandung Barat, angka kematian sapi yang terpapar PMK di Bandung Barat menginjak angka 4.679 ekor dengan rincian 1.916 ekor mati mendadak di kandang dan 2.763 ekor mati dengan dipotong paksa.

Kepala Dispernakan KBB Undang Husni Thamrin mengatakan, jumlah kematian sapi perah akibat PMK tercatat menjadi yang terbanyak, dengan sapi perah yang lebih dominan.

"Populasi sapi di Bandung Barat bukan terbanyak, tapi angka kematian akibat PMK memang yang paling banyak se-Indonesia," kata Undang, Kamis (2/2/2023).

Baca juga: Kementerian Pertanian Ungkap Kematian Sapi karena PMK Terbanyak di Jawa Barat

Bandung Barat khususnya di wilayah Lembang selama ini memang disebut sebagai sentra sapi perah dengan angka populasi sebanyak 23.433 ekor.

Sementara populasi sapi potong saat ini tercatat sebanyak 1.685 ekor.

Imbas dari banyaknya jumlah kematian dan sapi yang terpapar PMK, produksi susu dari kandang-kandang para peternak sapi perah menyusut drastis.

"Kerugian paling parah bagi peternak ya kematian sapi. Selain itu produksi susu juga terganggu," ujar Undang.

"Susu dari sapi yang terpapar PMK menyusut drastis. Dari yang normal bisa 25 liter, pas kena PMK cuma 5 liter. Adapun yang sudah sembuh dari PMK juga enggak bisa menghasilkan susu seperti normal sebelumnya," imbuhnya.

Baca juga: Temukan 99 Kasus PMK, Dinas Peternakan Magetan Imbau Warga Tak Beli Sapi yang Belum Divaksin

Menurut Undang, banyaknya angka kematian sapi ini dipicu oleh jarak antar kandang yang berdekatan. Sehingga virus bisa menular ke sapi lainnya dengan waktu yang cepat.

"Populasi di kita memang bukan yang terbanyak. Tapi kandangnya saling berdekatan. Maka virusnya dengan cepat bisa menularkan. Yang terpaparnya banyak," ucap Undang.

Sebagai upaya pencegahan, Dispernakan Bandung Barat menyiapkan vitamin dan memasifkan penyuntikan vaksin booster PMK.

"Makannya pemerintah bantu support dengan mengadakan bantuan pakan dan vitamin. Stok vaksin booster kita juga melimpah," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bayi Perempuan Diduga Dibuang di Halaman Rumah di Bogor Buat Heboh Warga

Bayi Perempuan Diduga Dibuang di Halaman Rumah di Bogor Buat Heboh Warga

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 24 September 2023: Pagi Cerah, Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 24 September 2023: Pagi Cerah, Malam Hujan Ringan

Bandung
Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Kabupaten Bandung, Kali Ini di Bale Endah

Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Kabupaten Bandung, Kali Ini di Bale Endah

Bandung
Masa Darurat Sampah di Kota Bandung Berakhir Besok, Pemkot Minta Diperpanjang

Masa Darurat Sampah di Kota Bandung Berakhir Besok, Pemkot Minta Diperpanjang

Bandung
Bersenggolan dengan Bus Saat Pindah Jalur, Pemotor di Bandung Tewas

Bersenggolan dengan Bus Saat Pindah Jalur, Pemotor di Bandung Tewas

Bandung
Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Mobil dan Tewaskan 1 Orang di BKR Bandung

Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Mobil dan Tewaskan 1 Orang di BKR Bandung

Bandung
Citilink Kembali Buka Penerbangan Tasikmalaya-Jakarta, Terbang 2 Kali Sepekan

Citilink Kembali Buka Penerbangan Tasikmalaya-Jakarta, Terbang 2 Kali Sepekan

Bandung
Saat Prabowo Buka Pergelaran Wayang Jawa-Sunda di Cirebon

Saat Prabowo Buka Pergelaran Wayang Jawa-Sunda di Cirebon

Bandung
Tabrakan Beruntun di BKR Bandung, Satu Orang Tewas

Tabrakan Beruntun di BKR Bandung, Satu Orang Tewas

Bandung
Kebakaran Rumah Makan di Bandung, Sempat Terdengar Suara Ledakan

Kebakaran Rumah Makan di Bandung, Sempat Terdengar Suara Ledakan

Bandung
Kebakaran Rumah Makan di Bandung, 10 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Kebakaran Rumah Makan di Bandung, 10 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Bandung
Kebakaran di Gunung Jayanti Sukabumi Meluas, Api Sudah Terlihat dari Pemukiman Warga

Kebakaran di Gunung Jayanti Sukabumi Meluas, Api Sudah Terlihat dari Pemukiman Warga

Bandung
Satu Keluarga di Cianjur Alami Parkinson, Dinkes Bentuk Tim Riset

Satu Keluarga di Cianjur Alami Parkinson, Dinkes Bentuk Tim Riset

Bandung
Kawah Karaha Bodas di Tasikmalaya: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Kawah Karaha Bodas di Tasikmalaya: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Bandung
Pemprov Jabar Sebut Pemadaman TPA Sarimukti Sudah 90 Persen

Pemprov Jabar Sebut Pemadaman TPA Sarimukti Sudah 90 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com