Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani di Kabupaten Bandung Berjuang Hadapi Gagal Panen karena Diserang Hama

Kompas.com - 02/02/2023, 16:43 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Naiknya harga beras di beberapa wilayah, tidak hanya membuat resah para pedagang di pasar-pasar.

Rasa pahit juga mesti dirasakan para petani di sawah yang saat ini sedang mengalami gagal panen.

Konon, gagal panen yang dialami oleh petani di sawah akan berpengaruh besar terhadap keberlangsungan urusan perut masyarakat, dari hulu hingga hilir.

Baca juga: Bawa Kabur Motor Milik Bengkel, Petani di Blitar Tinggalkan Kendaraannya yang Sering Mogok

Ujang Hamid (50) salah seorang petani di Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, membenarkan ihwal petani yang sedang menghadapi gagal panen.

Menurutnya, gagal panen yang sedang dihadapi petani bukan karena cuaca ekstrim, melainkan karena hama yang merusak padi.

"Betul, udah dua bulan gagal panen ini. Gara-gara hama," katanya saat ditemui di sawah miliknya, Kamis (2/1/2023).

Saat ini, ia menyebut tinggal sisa dua bulan lagi sebelum masa panen tiba. Namun, apa daya dua bulan sebelumnya, sebagian besar padi sudah rusak oleh hama.

Tidak hanya rusak oleh hama, tanaman lainnya seperti rumput liar dan yang lainnya kerap menganggu proses pertumbuhan padi.

"Setelah 4 bulan baru panen, nanti kelihatan ada buahnya, kalau gak hama ya kaya gini rumput liar juga harus dijauhkan dari padi karena menganggu juga," jelas dia.

Baca juga: Karut-marut Program Petani Milenial Jabar, Mau Untung Malah Buntung

Hama jenis keong, tikus dan burung, kata dia, menjadi predator yang saat ini sedang dihadapi para petani, tak terkecuali petani di Desa Cinunuk.

Rintangan tak berhenti ketika padi masih berusia dini, ketika tumbuh dan siap di panen hama pun masih kerap berdatangan merusak padi.

"Waktu nanam hamanya keong, waktu tumbuh hamanya tikus, waktu jadi hamanya tikus sama burung," terangnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com