Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasional TPA Sarimukti Cuma Gunakan 2 Ekskavator, Banyak Alat Berat Rusak, Antrean Truk Mengular

Kompas.com - 02/02/2023, 19:23 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Jumlah alat untuk operasional TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat yang rusak kembali bertambah.

Kerusakan alat berat itu berimbas pada pincangnya operasional penurunan sampah dari truk ke zona pembuangan di TPA Sarimukti.

"Sekarang tinggal dua unit ekskavator yang beroperasi di TPA Sarimukti. Alat berat yang lain rusak," ujar Koordinator Pengelola TPA Sarimukti Riswanto saat dihubungi, Kamis (2/2/2023).

Baca juga: Sebulan Antre, Puluhan Sopir Truk Sampah se-Bandung Raya Geruduk TPA Sarimukti Tuntut Perbaikan Akses

Riswanto menyampaikan, satu alat berat jenis buldozer di zona pembuangan sampah mengalami rusak kembali.

Imbasnya, proses perataan gunungan sampah yang baru diturunkan dari truk harus menggunakan ekskavator yang tersisa.

"Hari ini alat berat rusak lagi, yang kemarin diperbaiki harus diperbaiki lagi, tadi sealnya pecah. Mudah-mudahan besok pagi bisa dioperasikan lagi blodozernya," kata Riswanto.

Akibatnya, antrean truk sampah dari empat daerah yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali mengular.

"Hal itu sudah kita antisipasi. Kita menambah jam operasional selama alat berat rusak. Jika sebelumnya operasional dari jam 05.00 sampai jam 18.00, maka sekarang operasional dimulai dari jam 3.00 sampai jam 21.00," sebut Riswanto.

Baca juga: Antrean Truk Sampah di TPA Sarimukti Masih Mengular, Pengelola Janji Kendala Selesai Pekan Ini

Menurut Riswanto, dengan ditambahnya jam operasional itu antrean truk di TPA Sarimukti cukup terkendali dibandingkan antrean 1 bulan lalu.

"Sekarang antrean masih ada. Tapi lebih baik. Sekarang antrean paling cuman 1 kilometer," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com