Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Program Petani Milenial, DPRD Jabar: Program Ini Hanya "Gimmick"

Kompas.com - 02/02/2023, 20:16 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi II DPRD Jawa Barat Yunandar Rukhiadi mengkritisi program Petani Milenial. Sejak diluncurkan pada tahun 2021 lalu, kata Yunandar, program tersebut hanya bersifat gimmick.

"Program ini hanya gimmick, artinya gimmick itu bukan sesuatu yang buruk tapi untuk menarik peminat saja," kata Yunandar saat dikonfirmasi lewat telepon seluler, Kamis (2/2/2023).

Menurut Yunandar, program tersebut sudah salah desain sejak awal. Sebab, program Petani Milenial seolah membuat semua orang bisa jadi petani dengan proses yang singkat.

Baca juga: Peserta Petani Milenial Terlilit Utang, Pemprov Jabar Sebut karena Gagal Ekspor

Padahal, lanjut dia, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2018 diamanatkan bahwa regenerasi petani yaitu memberikan fasilitas yang cukup bagi anak petani khususnya untuk sektor pertanian modern.

"Agar suatu saat mereka bisa kembali jadi petani meneruskan keluarga itu hasil penelitian dan sudah masuk regulasi. Sayangnya aturan gak dibaca eksekutif. Saya sudah bilang pada 2020 ada panduan tentang petani milenial, tapi yang terjadi seolah semua orang bisa jadi petani," tuturnya.

Yunandar juga menyoroti proses inagurasi program Petani Milenial yang dilakukan pada Maret 2022 di Bogor. Menurutnya, para peserta program hanya diimingi kisah petani sukses yang bukan jebolan program tersebut.

"Mereka diimingi bisa sukses dengan contoh orang yang sudah sukses. Jadi saya lihat hanya sekedar perekrutan, pelatihan, mereka diinagurasi seolah sudah jadi petani. Ini sudah kami bahas berkali-kali," ucap politis PDIP itu.

Menurutnya, persoalan gagal bayar oleh offtaker juga mengindikasikan program tersebut tak dipersiapkan secara matang.

Baca juga: Karut-marut Program Petani Milenial Jabar, Wagub Uu: Harusnya Mereka Bersyukur

"Namanya offtaker itu apalagi cuma satu kalau ada gagal beli artinya sistem program ini gak baik, harusnya ada alternatif offtaker," kata Yunandar.

Yunandar menambahkan, idelanya program tersebut bisa membentuk ekosistem pertanian yang mencakup seluruh sektor dari mulai pembibitian, perbankan, buyer, konsultan dan kebutuhan lainnya.

"Desain awalnya sudah tidak tepat. Itu hanya program gimmick sekaligus hanya mengulang program yang sudah ada yang sifatnya memberikan dukungan fasilitas sementara. Padahal selevel pemerintah harusnya membuat ekosistem, long life dan long term," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Komplotan TPPO di Indramayu Terbongkar, Modus Buka Lowongan lewat Facebook

Komplotan TPPO di Indramayu Terbongkar, Modus Buka Lowongan lewat Facebook

Bandung
Gara-gara Viral, Kasus Perundungan Anak di Bandung Diselidiki Lagi

Gara-gara Viral, Kasus Perundungan Anak di Bandung Diselidiki Lagi

Bandung
Duka Jelang Kontes, Mahasiswa ITB Meninggal Saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak

Duka Jelang Kontes, Mahasiswa ITB Meninggal Saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak

Bandung
Punya Pengalaman Buruk, Warga Pesisir Tasikmalaya Tolak Ekspor Pasir

Punya Pengalaman Buruk, Warga Pesisir Tasikmalaya Tolak Ekspor Pasir

Bandung
Penambangan Emas Liar di Kawasan Perhutani Sukabumi Dibongkar, Ditanami Bibit Mahoni

Penambangan Emas Liar di Kawasan Perhutani Sukabumi Dibongkar, Ditanami Bibit Mahoni

Bandung
Pemasangan Girder Pertama, Jembatan Bailey Cikereteg Ditutup 8 Hari

Pemasangan Girder Pertama, Jembatan Bailey Cikereteg Ditutup 8 Hari

Bandung
Dianiaya Suami Siri gara-gara Motor, Wanita di Tasikmalaya Lapor Polisi

Dianiaya Suami Siri gara-gara Motor, Wanita di Tasikmalaya Lapor Polisi

Bandung
Kasus Tabrak Lari Mahasiswi di Cianjur, Sugeng Guruh Dituntut 4 Tahun Penjara

Kasus Tabrak Lari Mahasiswi di Cianjur, Sugeng Guruh Dituntut 4 Tahun Penjara

Bandung
Wanita di Bandung Cekcok dengan Suami Sebelum Ditemukan Tewas Dalam Karung

Wanita di Bandung Cekcok dengan Suami Sebelum Ditemukan Tewas Dalam Karung

Bandung
Kebun Binatang Bandung akan Disegel, Pemkot Segera Ambil Alih Setelah Dinyatakan Sebagai Pemilik Lahan

Kebun Binatang Bandung akan Disegel, Pemkot Segera Ambil Alih Setelah Dinyatakan Sebagai Pemilik Lahan

Bandung
Mahasiswa Meninggal Saat Uji Pesawat Tanpa Awak, ITB Lakukan Investigasi

Mahasiswa Meninggal Saat Uji Pesawat Tanpa Awak, ITB Lakukan Investigasi

Bandung
Mayat Dibungkus Karung Dalam Kontrakan di Bandung Korban Pembunuhan, Identitasnya Terungkap

Mayat Dibungkus Karung Dalam Kontrakan di Bandung Korban Pembunuhan, Identitasnya Terungkap

Bandung
Mahasiswa ITB Rasyid Ghifary Tewas Terkena Pasak Saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak

Mahasiswa ITB Rasyid Ghifary Tewas Terkena Pasak Saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak

Bandung
Meningkat, Kebutuhan Hewan Kurban di Jabar Capai 260.000 Ekor

Meningkat, Kebutuhan Hewan Kurban di Jabar Capai 260.000 Ekor

Bandung
Mahasiswa ITB Tewas Saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak, Ini Kronologinya

Mahasiswa ITB Tewas Saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak, Ini Kronologinya

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com