Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak Pembangunan Ponpes di Tasikmalaya, Pimpinan Pesantren: Kami Sudah Dapat Restu dan Izin Resmi

Kompas.com - 03/02/2023, 17:30 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ma'had Ihya As Sunnah Tasikmalaya, Jawa Barat, Ustaz Maman Suratman, buka suara terkait kelompok pengunjuk rasa yang menolak komplek bangunan baru pesantrennya di Kampung Nendeut, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (3/2/2023).

Maman mengatakan, pembangunan pesantren khusus pria di lahan seluas 6 hektare itu sudah dilakukan sejak lama. Bahkan dalam prosesnya, Maman mengaku pihaknya sudah mengantongi izin resmi Pemerintah Kabupate

"Pertama, mungkin komentar kami (aksi demo) adalah hanya berisitigfar saja, minta ampun terkait ada kekurangan dan kesalahan dan sebagainya sebagai manusia biasa," ungkap Maman melalui telepon, Jumat sore.

"Kaitan rencana (pembangunan ponpes baru) di Cisayong sudah lama. Sebelum ke sini (pembangunan), kita sudah sosialisasi dan silaturahmi ke tokoh masyarakat dan tokoh agama. Perjalanan panjang, semua sudah ditempuh, ke pemerintah sudah ditempuh," sambung dia.

Baca juga: Ulama dan Santri Tasikmalaya Demo Tolak Pembangunan Pesantren, Jalan Cisayong Ditutup

Maman menambahkan, pihaknya membangun pondok pesantren baru di Cisayong karena ponpes pusat yang ada di Paseh, Tasikmalaya, sudah over kapasitas.

"Semoga semua dengan ada riak ini bisa terlewati dengan isu yang tidak dipertanggungjawabkan bisa terlewati dengan baik. Pembangunan ini tidak tendensi apapun. Karena kami di kota (ponpes di Paseh) padat. Kami ingin memisahkan pondok putra dan putri. Sehingga di tempat baru bisa memadai. Mulai lapangan sepak bola, kolam renang, argobisnisnya bisa dilaksanakan di sini Cisayong buat putra," tambah Maman.

Maman pun menyebut pihaknya sudah meminta restu ke berbagai unsur masyarakat mulai ulama, tokoh masyarakat, dan lainnya sejak jauh-jauh hari. Termasuk juga ke Ponpes Idrisiyah yang notabene berada di bagian depan jalan raya Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.

"Kami sudah meminta restu jauh-jauh hari termasuk ke Ponpes Idrisiyah (Cisayong)," ujar dia.

Tuduhan tak bertanggungjawab

Maman pun menyikapi tuduhan-tuduhan pendemo yang sejatinya tak bisa dipertanggungjawabkan.

Justru, pihaknya selama hampir 20 tahun selalu bekerja dan menentang paham radikalisme dan lainnya supaya tak ada di Tasikmalaya dengan berbagai pihak.

"Tentang tuduhan yang tak dipertanggungjawabkan, justru kami sudah bekerja sudah puluhan tahun untuk antisipasi. Izin sudah lama dan lengkap sudah dikantongi. Kami di sini baru penataan saja dan mudah-mudahan bisa berlanjut, kurang lebih 6 hektar luasnya termasuk untuk pendidikan agrobisnis, pertanian dan perkebunan, kolam renang sampai lapangan sepak bola," ungkap dia.

Selama ini, lanjut Maman, pihaknya akan berpegang teguh kepada regulasi izin pemerintahan yang sudah dipegang selama ini.

"(Ada penolakan?) Kami berpegang kepada yang ada surat izin resmi sudah kami pegang. Kami sudah mendapatkan restu ke para sesepuh sebetulnya. Justru nanti kan jadi destinasi baru. Di ruang lingkungan Desa Sukaharja (Cisayong) sangat mendapatkan dukungan," pungkasnya.

Baca juga: Buntut Guru Mengaji Cabuli 6 Santri, Pondok Pesantren di Kubu Raya Ditutup

Sebelumnya diberitakan, gabungan Ulama dan santri se-Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, berunjukrasa di lokasi rencana pembangunan sebuah pesantren di Kampung Neundeut pinggir Jalan Cisayong, Jumat (3/2/2023) siang.

Mereka menyatakan sikap menolak pembangunan pesantren itu karena dianggap tak sesuai dengan ajaran Ahlus Sunnah Waljamaah yang dipahami mayoritas warga wilayah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com