"Bagian kepala dipukul pakai tangan, pakai buku paket sekolah, dijedotin ke tembok, hingga dipukul pakai gagang sapu. Anak saya sempat melawan juga cuma anak perempuan melawan anak cowok berempat kan tidak berpengaruh," ungkap A.
"Digebuki dari jam 08:30 WIB sampai mau istirahat jam 10.00 WIB, digebuki gantian, hingga nangis beberapa kali," sambungnya.
Saat pulang ke rumah, menurut A, anaknya itu dalam kondisi lemas, mual, dan pucat. Akan tetapi, RZ tak menceritakan kejadian yang menimpanya di sekolah.
Baca juga: Tak Bayar Usai Open BO, Pria di Kendari Dikeroyok Waria hingga Pingsan
"Saat itu saya belum tahu kalau dia digebuki temannya, dikira sakit biasa. Malamnya dia meriang, saya kasih obat terus muntah," paparnya.
Keesokan harinya, Jumat (3/2/2023), RZ tetap berangkat ke sekolah, namun sekitar pukul 09.00 WIB, A mendapat kabar bahwa anaknya itu pingsan di sekolah.
"Dia belum pernah pingsan sebelumnya, baik-baik saja. Setelah itu baru temannya memberitahu kejadian kemarin dipukuli sama empat anak," ujarnya.
"Kemarin tangannya sampai bengkak berdarah, dilihat sudah agak lumayan sembuh cuma kalau dipegang masih sakit karena ada memar," lanjutnya.
A menyatakan bahwa dia kecewa atas kejadian yang menimpa anaknya itu, apalagi pihak sekolah tak tahu perihal peristiwa tersebut.
"Wali kelasnya tidak tahu kalau anak saya dipukuli. Sampai sekarang tidak ada iktikad baik dari orangtua pelaku atau pun dari pihak sekolah," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id, dengan judul "Kasus Anak SD Dikeroyok sampai Pingsan Karena Tak Meminjami Penghapus, Keluarga Sudah Lapor Polisi"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.