Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Lalin Kendaraan di Puncak Bogor Padat, One Way Arah Jakarta Diberlakukan

Kompas.com - 05/02/2023, 13:48 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Khairina

Tim Redaksi

 

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Situasi arus lalu lintas kendaraan di sepanjang Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, terpantau padat, pada Minggu (5/2/2023).

Hambatan kendaraan sebagian besar terjadi di persimpangan dan tempat wisata seperti Dairyland Cimory Cipayung Megamendung dan Simpang Pasar Cisarua.

Kepala Bagian Operasional (KBO) Lantas Polres Bogor Iptu Ketut Lasswarjana melaporkan, situasi arus lalu lintas terbilang ramai di kedua arah, baik menuju Puncak atau sebaliknya ke arah Jakarta.

Baca juga: Jadwal Ganjil Genap dan One Way Saat Libur Imlek di Puncak Bogor

Adapun antrean kendaraan terjadi karena adanya pergerakan kendaraan wisatawan ke arah bawah atau ke Jakarta usai berlibur di kawasan Puncak tersebut.

Ia memprediksi, kepadatan kendaraan arus balik liburan akhir pekan kemungkinan akan terjadi pada Minggu siang ini.

"Antisipasi tetap kita lakukan, untuk kendaraan yang menginap sejak Jumat, Sabtu dan Minggu itu yang datang (pulang) hari ini," ucap Ketut saat dikonfirmasi, Minggu.

Baca juga: One Way Puncak Bogor Dihentikan, Pengguna Jalan Bisa Melintas Lagi

Untuk itu, pihaknya akan mengurai arus kendaraan dengan menerapkan skema one way atau satu arah ke Jakarta.

Skema one way tersebut berlaku dari arah Puncak Pass atau perbatasan Cianjur menuju ke arah bawah atau arah Jakarta.

"Nanti kita antisipasi yang kembali arah Jakarta, perkiraan jam 12-an kita mainkan skema one way arah bawah, arah Jakarta," ujarnya.

Sejauh ini, polisi masih terus memantau dan mewaspadai peningkatan arus kendaraan dari dan ke arah Puncak Bogor.

Ia menyebut, sebagian besar memang kerap terjadi kepadatan di sejumlah persimpangan dan tempat wisata keluar masuk pengunjung.

Polisi pun masih terus menerapkan pola rekayasa lalu lintas berupa skema one way atau satu arah.

Menurutnya, skema one way atau satu arah tersebut diberlakukan untuk mengurai arus dan mengantisipasi kemacetan berlebih.

"Kita lihat situasinya nanti seperti apa, kalau memang ekor arus kendaraan sudah ada antrean di kawasan atas, baru kita mainkan (one way arah Jakarta)," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kebakaran Gudang Logistik di RSUD Dr Slamet Garut, 8 Mobil Damkar Dikerahkan

Kebakaran Gudang Logistik di RSUD Dr Slamet Garut, 8 Mobil Damkar Dikerahkan

Bandung
Detik-detik Remaja Tewas Tertabrak Kereta di Indramayu Saat Buat Konten Video

Detik-detik Remaja Tewas Tertabrak Kereta di Indramayu Saat Buat Konten Video

Bandung
Buat Konten Video di Rel Kereta Api, Remaja di Indramayu Tewas Tertabrak KA Barang

Buat Konten Video di Rel Kereta Api, Remaja di Indramayu Tewas Tertabrak KA Barang

Bandung
2 Kades di Kabupaten Bandung Rela Mundur Demi Dukung Pasangan AMIN

2 Kades di Kabupaten Bandung Rela Mundur Demi Dukung Pasangan AMIN

Bandung
Tak Didampingi Cak Imin, Anies Hadiri Apel Akbar Desa Jawa Barat di Jalak Harupat Bandung

Tak Didampingi Cak Imin, Anies Hadiri Apel Akbar Desa Jawa Barat di Jalak Harupat Bandung

Bandung
Diguncang Gempa, Penyintas Bencana di Ciherang Sukabumi Berhamburan Keluar Rumah

Diguncang Gempa, Penyintas Bencana di Ciherang Sukabumi Berhamburan Keluar Rumah

Bandung
Gempa Bumi M 5,1 Guncang Sukabumi, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Bumi M 5,1 Guncang Sukabumi, Tak Berpotensi Tsunami

Bandung
Mencari Penyebab Puluhan Siswa SD Keracunan Usai Jajan Cimin, Diduga dari Bubuk Pedas

Mencari Penyebab Puluhan Siswa SD Keracunan Usai Jajan Cimin, Diduga dari Bubuk Pedas

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 1 Oktober 2023: Siang hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 1 Oktober 2023: Siang hingga Malam Cerah Berawan

Bandung
Cerita Bila Fahira, Gadis Cilik Pencinta Budaya Sunda

Cerita Bila Fahira, Gadis Cilik Pencinta Budaya Sunda

Bandung
Puluhan Murid SD Keracunan di KBB, Dinkes Duga Penyebabnya Bukan Cimin

Puluhan Murid SD Keracunan di KBB, Dinkes Duga Penyebabnya Bukan Cimin

Bandung
Dibantu Donatur, 2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung Akhirnya Dimakamkan

Dibantu Donatur, 2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung Akhirnya Dimakamkan

Bandung
BMKG Prediksi Musim Hujan di Bandung Raya Dimulai pada November 2023

BMKG Prediksi Musim Hujan di Bandung Raya Dimulai pada November 2023

Bandung
Cegah Kasus Bayi Tertukar, Pemkab Bogor akan Beri Pembinaan ke RS

Cegah Kasus Bayi Tertukar, Pemkab Bogor akan Beri Pembinaan ke RS

Bandung
Usai Kebakaran Pasar Leuwiliang, Bupati Bogor: Masih ada Pedagang Nekat Jualan

Usai Kebakaran Pasar Leuwiliang, Bupati Bogor: Masih ada Pedagang Nekat Jualan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com