Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyakita Langka di Cirebon Sejak Akhir 2022, Harga Tak Sesuai HET

Kompas.com - 06/02/2023, 10:10 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Keberadaan Minyakita di pasar Tradisional Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat langka, Senin (6/2/2023).

Sejumlah pedagang mengaku, sudah tidak lagi mendapatkan pasokan Minyakita dari distributor sejak akhir 2023, antara 2-5 bulan lalu.

Ketiadaan Minyakita diduga terjadi karena stok sulit didapat. Tak hanya itu, harga Minyakita sudah tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah.

Hal itu terjadi di salah satu toko kebutuhan sembako milik Juju Juwariyah, di Pasar Sumber Cirebon. Pedagang yang sudah lebih dari sepuluh tahun ini menyebut, Minyakita sudah hilang di pasaran.

Baca juga: Minyakita Langka di Bandung Barat, Polisi Usut Potensi Penimbunan

“Minyakita sudah nggak ada, sama seperti di daerah lain. Barangnya susah, harganya juga naik,” kata Juju saat ditemui Kompas.com, Senin (6/2/2023).

Juju mengaku, dirinya sudah tidak mendapatkan pengiriman Minyakita dari distributor.

Dari pengakuan distributor, kata Juju, stok Minyakita memang sulit didapat. Sekalipun ada barangnya, harga tidak sesuai HET yang ditetapkan pemerintah.

Juju menerangkan, di awal program Minyakita dikeluarkan Kementerian Perdagangan, distributor menjual Minyakita di angka Rp 12.800 sampa Rp 13.000, sehingga pedagang dapat menjual sesuai harga HET Rp 14.000.

Sedangkan saat ini, harga Minyakita dari distributor sudah lebih dari Rp 14.000.

Karena mahalnya harga jual yang melebihi HET inilah, banyak warga protes dan tidak mau membeli Minyakita.

“Sekarang, dari sana saja (distributor) sudah Rp 14.000. Ya sudah saya tidak ngambil (Minyakita), harganya mahal,” tambah Juju.

Tak hanya Juju, hal serupa juga dialami Mualli, pedagang Pasar Sumber yang menggelar lapak di area luar pasar.

Mualli mengaku sudah tidak menerima pasokan Minyakita sejak empat bulan lalu, sekitar Oktober 2022. Sebagai gantinya, Mualli menjual minyak dengan merek lain yang harganya sesuai HET.

“Saya sudah sekitar empat bulan lalu tidak mendapat kiriman Minyakita. Harganya sudah mahal, tidak sesuai. Saya cuma jadi omelan warga saja (karena) jual (minyak) di atas HET. Jadinya beralih ke minyak kemasan lain,” kata Mualli.

Selain menjual minyak merek lain, Muali bersama istri juga melengkapi stok minyak goreng dengan minyak curah. Saat ini, kondisi stok minyak curah sedang stabil, dan dia dapat menjual seharga Rp 15.500 – Rp 16.000 per kilogram, tergantung fluktuasi harga dari penyuplai.

Baca juga: Stabilkan Harga, Pemerintah Gelontorkan Minyakita dan Beras Bulog di Kota Malang

Juju, Mualli, serta beberapa pedagang sembako lainnya berharap, Minyakita yang menjadi program minyak subdisi pemerintah dapat kembali normal. Selain harga yang normal, ketersediaan stok juga sangat dibutuhkan untuk menjamin stabilitas harga Minyak Kita.

Terlebih menjelang Ramadhan, para pedagang sudah mengantisipasi potensi meningkatnya penyerapan sembako, utamanya minyak goreng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Bandung
Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Bandung
Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Kronologi 3 ABK di Cirebon Tewas di Palka Kapal, Berawal dari Saling Menolong

Kronologi 3 ABK di Cirebon Tewas di Palka Kapal, Berawal dari Saling Menolong

Bandung
Wapres Maruf Amin Beri Apresiasi untuk Prabowo Subianto

Wapres Maruf Amin Beri Apresiasi untuk Prabowo Subianto

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com