Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Upaya Pengurangan Risiko Bencana dari Potensi Gempa M 6,5 Sesar Cimandiri

Kompas.com - 06/02/2023, 13:56 WIB
Budiyanto ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sesar Cimandiri yang ada di Sukabumi berpotensi menghasilkan gempa kekuatan M 6,5 dengan skala intensitas VIII MMI.

Sesar Cimandiri menurut PVMBG merupakan sesar yang terbagi dalam 3 segmen, yakni:

  • Bagian Barat disebut segmen Cibuntu sepanjang 17,2 kilometer, mampu menghasilkan gempa dengan kekuatan maksimum M 6,5.
  • Bagian tengah disebut segmen Padabeunghar panjangnya 12,78 kilometer, mampu menghasilkan gempa dengan kekuatan maksimum M 6,4.
  • Sebelah timur disebut segmen Baros dengan panjang 16,36 kilometer, mampu menghasilkan gempa dengan kekuatan maksimum M 6,5.

"Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan pada segmen barat dan tengah. Segmen timur juga tetap harus waspada," ungkap Penyelidik Bumi Madya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Supartoyo.

Baca juga: Sesar Cimandiri di Sukabumi, Berpotensi Picu Gempa M 6,5 dengan Intensitas VIII MMI

Supartoyo mengatakan, segmen Cibuntu yang berada di bagian barat dan segmen Padabeunghar di bagian tengah, sudah aktif sejak 1.600 tahun lalu hingga sekarang.

Sedangkan segmen Baros yang ada di bagian timur, cenderung lebih aktif beberapa dekade terakhir. Segmen Baros pernah memicu gempa merusak pada 1982 dan 2021.

Dalam sejarah gempa akibat segmen Baros sesar Cimandiri, pada 10 Februari 1982 terjadi gempa dengan kekuatan M5,5 dengan kedalaman 25 kilometer di wilayah Cireunghas.

Gempa tersebut menyebabkan empat orang terluka, puluhan bangunan rusak, dan retakan tanah di Sukabumi.

Kemudian pada 5 Juni 2021, gempa berkekuatan M 3,0 dengan kedalaman 3 kilometer yang berpusat di darat wilayah Kecamatan Cireunghas menyebabkan sejumlah bangunan rusak.

Supartoyo mengatakan, gempa merusak Cianjur yang terjadi 21 November 2022 lalu dapat menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat dan pemerintah Sukabumi untuk melakukan mitigasi pengurangan risiko bencana.

Pasalnya, hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu meramal kejadian gempa bumi dengan tepat. Tidak ada seorang pun yang mampu memprediksi dengan tepat kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi.

Mitigasi bencana

Supartoyo berkata, ada tiga tindakan sebagai upaya pengurangan risiko bencana, yakni:

  • Meningkatkan upaya mitigasi gempa bumi baik mitigasi struktural maupun non struktural.
  • Penataan ruang pada Kawasan Rawan Bencana Gempa (KRBG) pada zona jalur sesar aktif.
  • Penguatan regulasi kebencanaan seperti menyusun Peraturan Daerah (Perda) tentang potensi bencana gempa bumi pada masing-masing segmen tersebut.

"Karena perlakuannya harus berbeda dengan daerah lain," ujar pengajar tamu mitigasi bencana geologi di Prodi Teknik Geologi dan GREAT ITB 2008 itu.

Sesar Cimandiri merupakan sesar tua yang terbentuk pada zaman geologi, sekitar 30-40 juta tahun lalu.

Hingga sekarang, sesar Cimandiri tergolong sesar aktif.

Baca juga: Gempa Garut, BMKG Ingatkan Soal Aktivitas Sesar Garsela

Bukti adanya Sesar Cimandiri dapat dilihat dari terdapat tebing-tebing di selatan Kota Sukabumi, pergeseran sungai, dan zona hancuran.

Selain itu juga adanya sumber air panas di wilayah Desa Mekarasih Kecamatan Simpenan, sumber air panas Santa di Kelurahan Gedongpanjang Kecamatan Citamiang, dan sumber air panas di pinggiran Sungai Cimandiri, Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi.

"Jejak-jejak pergerakan sesar Cimandiri masih bisa diamati," ucap Supartoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com