Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kuli Bangunan di Purwakarta Tersengat Listrik, Tangannya Harus Diamputasi Saat Istri Baru Melahirkan

Kompas.com - 08/02/2023, 16:35 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Nasib pilu dirasakan kuli bangunan bernama Iran, warga asal Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta tersengat listrik saat membangun rumah tetangganya.

Akibat insiden kuli bangunan tersengat listrik ini, tangan kanan Iran harus diamputasi karena luka serius dialaminya setelah sengatan listrik tersebut.

Saat ditemui, terlihat tangan kanannya sudah menghitam kaku dan ditutupi oleh perban. Sementara tangan kirinya masih bisa bergerak namun mengalami luka bakar dan bengkak.

“Yang kanan tinggal tulang, harus diamputasi. Kalau yang kiri insyaallah masih bisa sembuh,” kata Iran.

Iran bercerita, awal mula insiden ini terjadi saat dia bekerja pada tetangganya yang baru saja membeli rumah di daerah Desa Ciakar, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.

Baca juga: Bangkerok, Makanan Khas Sunda yang Disebut Mirip Pizza

Pada hari kesepuluh dia bekerja, Iran yang sedang memasang baja ringan untuk atap rumah dua lantai tersebut tiba-tiba tersengat aliran listrik yang ada di atasnya.

“Kemudian saya kesetrum dan jatuh ke bawah. Dirawat di Siloam selama lima hari,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Saat itu dokter menyebut tangan kanan Iran mengalami luka parah dan tidak bisa lagi berfungsi sehingga disarankan untuk diamputasi. Sementara tangan kirinya masih bisa sembuh.

“Waktu itu saya belum siap. Kalau sekarang saya insyaallah siap untuk dipotong,” ucapnya.

Alasan Iran saat itu belum mau diamputasi karena dia baru saja dikarunia seorang anak perempuan yang lahir dari rahim istrinya.

Meski begitu ia merasa bingung karena saat ini ia belum bisa lagi bekerja karena masih cedera. Saat ini sang istri dan bayi tinggal di rumah kakaknya di Cibogo, Plered.

Baca juga: Patung Bima Purwakarta Hancur Ditabrak Truk, Pemkab Minta Ganti Rugi Dibangun Ulang

“Seharusnya lahiran bulan Maret tapi pecah ketuban, jadinya Caesar,” katanya.

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat bertemu dengan Iran mengatakan, kejadian yang menimpa Iran bisa menjadi pelajaran bagi semua orang.

Sebab pemasangan atap menggunakan baja ringan harus sangat hati-hati dan tidak boleh dekat dengan jalur listrik.

Terkait luka yang dialami oleh Iran, Kang Dedi menyerahkan sepenuhnya pada dokter. Jika memang harus diamputasi maka akan disiapkan tangan palsu.

“Sudah jangan khawatir untuk kebutuhan anaknya, biaya hidup sehari-hari minimal satu bulan ke depan saya yang jamin. Termasuk nanti tangan palsunya saya siapkan,” katanya.

Baca juga: Detik-detik Wanita Tewas Terlindas Mobil Rantis di Purwakarta, Korban Bonceng Anak Tetangga

Ke depan, Kang Dedi juga akan mencari solusi agar Iran bisa kembali bekerja dan menafkahi keluarganya.

“Sambil sekarang kita pikirkan solusi ke depan mau usaha apa. Misal nanti mau bikin warung, saya akan bantu karena akang berjuang untuk keluarga,” ujar Kang Dedi Mulyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Mudik 2024, 1.500 Personel Gabungan dan 26 Pos Disiapkan di Bandung

Bandung
6 'Debt Collector' yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

6 "Debt Collector" yang Ancam Korbannya di Nagreg Bandung Diamankan

Bandung
Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Balap Lari Liar di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Ajang Perjudian dan Ganggu Arus Kendaraan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Disidang Hari Ini

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Daftar Puluhan Senjata Api yang Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bey Pastikan Perbaikan 320 Jalan Berlubang di Jabar Selesai H-10 Lebaran

Bandung
Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Puluhan Senjata Api dan Ribuan Peluru Ditemukan di Sebuah Rumah di Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com