Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kendaraan di Bandung Dekati Populasi Penduduk, Ridwan Kamil Harap Ada Kebijakan dari Pusat

Kompas.com - 13/02/2023, 12:16 WIB
Dendi Ramdhani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Jumlah kendaraan di Kota Bandung mendekati angka populasi penduduk Kota Kembang.

Data Dinas Perhubungan Kota Bandung menyebut, jumlah kendaraan saat ini mencapai 2,2 juta unit, sementara populasi penduduk Kota Bandung berjumlah 2,4 juta jiwa.

Artinya, tiap orang di Kota Bandung memiliki satu kendaraan. Situasi tersebut menyebabkan kepadatan kendaraan di Kota Bandung kian meningkat.

Baca juga: Jumlah Kendaraan di Kota Bandung Hampir Setara Populasi Penduduknya, Pakar Transportasi Sebut Ganjil Genap Bukan Solusi

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tingginya angka kendaraan di Bandung dipengaruhi kebijakan ekonomi manufaktur kendaraan di Indonesia yang tak memiliki aturan batasan.

"Ya tidak bisa dihindari karena politik ekonomi manufaktur kendaraan kan tidak ada pembatasan. Kalau di Singapura itu ada kuotanya sehingga populasinya tetap, penduduknya berapa," kata Emil, sapaan Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/2/2023).

"Jadi kalau di Singapura beli kendaraan itu beli lelangnya dan beli mobilnya jadi angkanya dua. Tadi kebijakan pusatnya tidak ada, karena tidak ada maka orang serumah bisa punya tiga kendaraan, bapaknya, ibunya, anaknya," tutur Emil.

Emil pun berharap hal ini bisa mendapat atensi dari pemerintah pusat untuk menyeimbangkan kebijakan ekonomi sektor otomotif dengan realita lalu lintas.

Baca juga: Alasan Bandung Semakin Macet karena Jumlah Kendaraan Hampir Sama dengan Populasi Penduduk

"Sehingga mudah-mudahan ini menjadi perhatian kita semua khususnya kebijakan di pusat untuk menyeimbangkan juga antara ekonomi otomotif juga dengan realita lalu lintas," ungkapnya.

Emil menambahkan, situasi tersebut juga berhubungan dengan kebijakan pemerintah dalam membangun moda transportasi massal.

Dalam kasus di Jabar, kata Emil, urusan transportasi publik cukup pelik lantaran lintas wilayah.

"Kan selalu dihubungkan dengan transportasi publik. Saya udah sampaikan berkali-kali kami (Jabar) beda dengan Jakarta yang satu komando. Kalau di Jawa Barat, Bandung Raya, harus membuat sefrekuensi kan wali kotanya, bupatinya," katanya.

Baca juga: Kemacetan di Area JIS Saat Konser Dewa 19, Kadishub DKI Klaim Sudah Lakukan Rekayasa Lalin

Pemprov Jabar, sambung Emil, bukan tanpa upaya menyikapi masalah kemacetan.

Saat ini, baru terbentuk Badan Cekungan Bandung sebagai wadah untuk berkoordinasi menyelesaikan masalah lintas wilayah termasuk transportasi massal.

"Kemudian BRT sudah dimulai yang berproses. Jadi poinnya mengatasi masalah itu kami sudah memulai belum memanen. Jadi kalau ditanya masih banyak (masalah) ya masih masih banyak. Tapi bahwa apakah sudah dilakukan upaya, sudah dilakukan upaya cuman masih bertahap," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Bandung
Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Bandung
Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Bandung
Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Bandung
Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Bandung
HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

Bandung
Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Bandung
Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Bandung
Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Bandung
Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com