BANDUNG, KOMPAS.com - Makanan Sunda memiliki nama-nama yang unik. Seperti Bala-bala, Citruk, Gorejag, Cireng, Basreng, Batagor, dan lainnya. Lantas dari mana asal usul dan artinya.
Ketua Program Studi Magister Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Elvi Citraresmana mengatakan, dari penelitian yang dilakukannya, nama makanan Sunda banyak yang menggunakan akronim.
“Ada juga nama-nama makanan Sunda yang memiliki bunyi-bunyi tertentu yang menjadikannya jauh lebih mudah diingat oleh orang lain,” kata Elvi.
Baca juga: Mengintip Babah Kuya, Toko Jamu Legendaris di Bandung, Berdiri Sejak 1838
Misalnya makanan yang terbuat dari bahan dasar aci atau tepung kanji. Ada banyak makanan sunda berbahan dasar tepung kanji, salah satunya Citruk.
"Citruk singkatan dari ‘aci ngagetruk’," ujar Elvi.
Awal mula nama aci ngagetruk ini dari bunyi 'getruk' gigi yang beradu karena teksturnya yang keras.
Baca juga: 10 Lagu Daerah Jawa Barat Beserta Lirik dan Maknanya
Orang Sunda juga suka memberikan nama makanan dengan cara diulang-ulang atau reduplikasi. Contohnya, makanan “bala-bala”.
Makanan favorit orang Sunda ini diambil dari kata bala yang dalam bahasa Sunda artinya tidak bersih atau tidak rapi.
Nama ini disematkan karena isi dari bala-bala adalah berbagai macam sayuran yang dicampur tepung dan dibentuk secara asal.
Selain itu, nama makanan yang direduplikasi banyak yang mengambil verba atau kata kerja. Salah satunya adalah “gado-gado” yang diambil dari kata digado atau dimakan tanpa nasi.
Ada pula reduplikasi yang terdapat pada awal silabel seperti “rarauwan”. Rarawuan diambil dari kata dirawu yang artinya diambil segenggam.
Nama makanan sunda unik lainnya adalah “goréjag’. Kata ini merupakan singkatan dari goreng jagung.
Goréjag juga sinonim dari ngoréjat yang dalam bahasa Sunda artinya terkejut.
Sebab saat menggoreng jagung biasanya timbul letupan-letupan atau suara kencang dari jagung yang membuat orang di sekelilingnya terkejut.
“Artinya saya melihat bahwa orang Sunda ini kreatif. Kreatif, unik, tapi tidak meninggalkan akarnya. Orang Sunda juga dikenal humoris, jadi nama-namanya juga tidak terlalu serius, tapi justru ini yang diingat,” jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.