Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CCTV Tangkap Sinar Api di Dalam Kawah Tangkuban Parahu, PVMBG Angkat Bicara

Kompas.com - 13/02/2023, 23:19 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sinar api terlihat dari dalam kawah Ecoma dari Gunung Tangkuban Parahu. Hal itu tertangkap layar closed circuit television (CCTV) Gunung Tangkuban Parahu.

Seperti diketahui, Kawah Ecoma merupakan salah satu kawah dari Gunung Tangkuban Perahu.

"Pada 9 Februari 2023, terlihat pada tangkapan layar CCTV di Gunung Api Tangkuban Parahu adanya sinar api dari dalam kawah Ecoma," kata Plt Kepala Badan Geologi M Wafid dalam keterangannya, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu Semburkan Asap Tebal, Masyarakat Diminta Menjauh

10 Februari 2023, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengirim tim untuk memeriksa aktivitas Gunung Api Tangkuban Parahu yang secara administrasi terletak di Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Hasil pemeriksaan visual malam yang dilakukan tim PVMBG pada 10 Februari 2023 antara pukul 19.00-20.00 WIB tidak memperlihatkan adanya titik panas/sinar api yang berhubungan dengan migrasi magma ke permukaan.

Dari hasil pemeriksaan kawah tersebut dapat diduga bahwa fenomena titik api/ sinar api yang terdeteksi melalui kamera CCTV di Kawah Ecoma pada kurun waktu 9 Februari hingga 10 Februari bukan disebabkan magma yang naik ke permukaan.

Baca juga: Jembatan Bambu Wisata Kampung Anggrek di Kota Batu Ambrol, Akses Warga Terhambat

"Namun demikian, adanya spot panas atau titik api/sinar api yang terpantau pada kamera CCTV bisa disebabkan oleh adanya aliran fluida yang naik ke permukaan dan menyebabkan pemanasan di area kawah, serta menimbulkan reaksi dengan batuan terutama endapan belerang yang ada disekitar lubang kawah sehingga menimbulkan titik api/sinar api yang terpantau oleh kamera CCTV infrared," ujar Wafid.

Dari hasil evaluasi menyeluruh, kata Wafid, tingkat aktivitas GunungTangkuban Parahu pada 13 Februari 2023 pukul 13.00 WIB pada level normal. Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki agar tidak turun ke kawah aktif.

Tidak menginap di kawasan kawah aktif dan komplek tangkuban Parahu serta ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.

"Masyarakat di sekitar G Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata G. Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com