KARAWANG, KOMPAS.com-Terdakwa kasus korupsi pembangunan di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Dedi, divonis 5 tahun penjara dan denda Rp 400 juta subsider 4 bulan.
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang Cakra Nur Budi Hartanto membenarkan terdakwa Dedi sudah divonis oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung.
"Iya sudah vonis 5 tahun untuk terdakwa Dedi," kata Cakra di Kantor Kejaksaan Negeri Karawang, Rabu (16/2/22).
Baca juga: 3 Pejabat Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana SIP, Universitas Udayana Siapkan Bantuan Hukum
Selain itu, Dedi juga diwajibkan membayar uang pengganti Rp 363 juta yang sudah dibayarkan sebelumnya sebesar Rp 70 juta.
Hakim juga meminta jaksa penuntut umum (JPU) untuk memasukkan uang titipan Rp 70 juta itu ke kas negara.
Dedi sebelumnya dituntut oleh JPU dengan hukuman penjara selama 7 tahun dan denda Rp 500 juta. Artinya vonis hakim lebih ringan dari tuntutan jaksa.
"Tapi kami masih ada waktu untuk pikir-pikir," ujar Cakra.
Baca juga: Diduga Korupsi Rp 458 Juta, Bendahara BUMDes di Karangasem Ditahan
Cakra mengatakan, Dedi yang merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) diperiksa oleh Kejari Karawang karena melakukan pelanggaran hukum pada proyek pembangunan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fasilkom), Gedung G5 dan Labolatorium Komputer di Kampus Unsika tahun anggaran 2018 sampai 2019. Kerugian negara ditaksir sekitar Rp 6,2 miliar.
JPU juga menjerat Kasto yang menjadi ketua Pokja Lelang, yang masih proses pemeriksaan di Kejari Karawang.
"Tersangka ini hasil dari pengembangan pemeriksaan sebelumnya. Bahkan bukan tidak mungkin ada tersangka lainnya," ujar Cakra.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.