Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keracunan Massal di Bandung Barat Usai Santap Makanan Pengajian, Warga: Semakin Siang, Korban Tambah Banyak

Kompas.com - 16/02/2023, 15:08 WIB

KOMPAS.com - Keracunan massal terjadi di Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Peristiwa itu bermula usai warga menyantap makanan dari kegiatan keagamaan di sebuah masjid di Kampung Cilangari, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu pada Sabtu (11/2/2023) malam.

Warga diduga keracunan usai mengonsumsi nasi boks.

Hingga berita ini ditulis, terdapat 90 orang yang menjadi korban, dua di antaranya meninggal dunia.

Salah satu warga yang turut memakan nasi boks, Kohar (50), mengatakan, hidangan tersebut dimasak oleh warga setempat untuk jemaah pengajian.

"Dimasaknya mah bareng-bareng oleh warga setempat. Nasi boksnya dibagikan satu-satu setelah pengajian. Nah warga baru merasa mual-mual besok paginya," ujarnya, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Diduga Sebabkan Keracunan 77 Jemaah Pengajian di Bandung Barat, Sampel Nasi Boks Diuji

Usai menyantap makanan itu, warga mengalami mual-mual, pusing, hingga diare.

"Minggu paginya ada warga yang mengeluh mual. Semakin siang semakin banyak. Jadi kemarin langsung dirawat di madrasah," ucapnya.

Meski turut menyantap nasi boks tersebut, Kohar mengaku dirinya dan keluarga tidak mengalami sakit seperti warga lainnya.

"Alhamdulillah saya baik-baik saja. Padahal saya sama keluarga juga makan nasi sama ayamnya," ungkapnya.

Baca juga: Lebih dari 40 Orang Alami Keracunan Makanan Usai Pengajian di Bandung Barat

Sampel nasi boks diuji

Terkait keracunan massal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat sudah mengirim sampel nasi boks untuk diuji laboratorium.

Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Bandung Barat Mawaddah menuturkan, nasi boks itu berisi nasi putih, ayam goreng, tumis bihun, dan tumis kentang.

"Sementara kita bawa dulu sampel makanannya untuk diuji lab," tuturnya, Senin.

Menurut Mawaddah, hasil uji laboratorium baru bisa keluar minimal dalam waktu sepekan. Dari hasil uji laboratorium tersebut, bisa diidentifikasi penyebab keracunan massal di Desa Cilangari.

"Untuk dugaannya kita tidak bisa menduga-duga. Nanti penyebab pastinya menunggu hasil laboratoriumnya keluar dulu. Sekarang lagi kita proses ke laboratorium Provinsi Jawa Barat," terangnya.

Baca juga: Diduga Sebabkan Keracunan 77 Jemaah Pengajian di Bandung Barat, Sampel Nasi Boks Diuji

 

Dua warga meninggal

Korban keracunan massal dirawat di RSUD Cililin, Rabu (14/2/2023).Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun Korban keracunan massal dirawat di RSUD Cililin, Rabu (14/2/2023).

Akibat kejadian ini, dua warga Kampung Cilangari meninggal dunia. Mereka bernama Darmat (63) dan Aisyah (75). Keduanya meninggal saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin.

Direktur Utama RSUD Cililin Neng Siti Djulaeha menjelaskan, kedua pasien meninggal usai mengalami komplikasi infeksi pada organ pencernaan, serta lantaran lemahnya daya tahan tubuh.

"Karena daya tahan tubuh lemah, kemudian infeksinya berkembang menjadi sepsis dan kondisi sepsis ini yang menyebabkan kematiannya," bebernya, Rabu (15/2/2023).

Kedua korban itu awalnya mengeluhkan mual, muntah, dan diare. Mereka lantas mendapat pertolongan pertama dari tenaga medis dengan diinfus.

Baca juga: Alami Komplikasi Infeksi, 2 Orang di Bandung Barat Meninggal Setelah Keracunan Makanan

Karena kondisinya tidak kunjung membaik, mereka akhirnya dirawat di Puskesmas Gununghalu.

"Dari Puskesmas Gununghalu kemudian di rujuk ke RSUD Cililin. Pak Darmat pertama dirujuk, beberapa waktu setelahnya Bu Aisyah dirujuk. Saat dirujuk (keduanya) dalam kondisi penurunan kesadaran," jelasnya.

Djulaeha mengungkapkan, karena muntah dan diare, kedua pasien mengalami dehidrasi atau kekurangan air. Kondisi ini membuat infeksi di dalam organ pencernaan mereka semakin mengkhawatirkan.

"Awalnya memang ada infeksi di pencernaannya, kemudian mungkin karena faktor usia, jadi daya tahan tubuhnya menjadi lemah. Infeksi itu kemudian berkembang menjadi sepsis. Kondisi itu yang menyebabkan kematiannya," paparnya.

Baca juga: Dinkes Bandung Barat Telusuri 300 Penerima Nasi Boks, Korban Keracunan Bertambah Jadi 90 Orang

Kepala Dinkes KBB Hernawan Widjajanto menyampaikan, terdapat 300 orang yang menerima nasi boks. Dari penelusuran, terdapat 90 orang yang mengalami gejala keracunan, baik gejala ringan hingga berat.

"Gejala-gejala dari 90 kasus yang berhasil diidentifikasi yakni, mual, muntah, pusing, mules, diare, pingsan, kejang-kejang hingga penurunan kesadaran," urainya.

Dari keracunan massal di Desa Cilangari ini tercatat 2 orang meninggal dunia, 9 orang dirawat di RSUD Cililin, dan 43 masih dirawat inap di Puskesmas Gununghalu, sedangkan sisanya sudah sembuh dan dipulangkan.

Baca juga: Korban Meninggal akibat Keracunan Massal di Bandung Barat Bertambah Jadi 2 Orang

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Aji Panuntun | Editor: Gloria Setyvani Putri, Ardi Priyatno Utomo, Teuku Muhammd Valdy Arief)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kebakaran Landa Pasar Caringin Bandung, Satu Orang Tewas

Kebakaran Landa Pasar Caringin Bandung, Satu Orang Tewas

Bandung
Sempat Tertutup Longsor akibat Gempa Sukabumi, Jalan di Cianjur Sudah Bisa Dilalui

Sempat Tertutup Longsor akibat Gempa Sukabumi, Jalan di Cianjur Sudah Bisa Dilalui

Bandung
Warga Gang Family Bandung Temukan Mayat Dalam Karung di Kamar Kontrakan

Warga Gang Family Bandung Temukan Mayat Dalam Karung di Kamar Kontrakan

Bandung
Pelecehan Seksual 17 Murid oleh Guru SMP di Ciamis, Korban Jalani 'Trauma Healing'

Pelecehan Seksual 17 Murid oleh Guru SMP di Ciamis, Korban Jalani "Trauma Healing"

Bandung
Warga Berebut Gepokan Uang Ditemukan Dalam Saluran Air di Sumedang

Warga Berebut Gepokan Uang Ditemukan Dalam Saluran Air di Sumedang

Bandung
Mayat Perempuan Dibungkus Plastik Ditemukan Dalam Kontrakan di Bandung

Mayat Perempuan Dibungkus Plastik Ditemukan Dalam Kontrakan di Bandung

Bandung
Alasan Bupati Kuningan Ancam Laporkan Bacaleg Partai Gerindra

Alasan Bupati Kuningan Ancam Laporkan Bacaleg Partai Gerindra

Bandung
Pria Bergolok Rampok Rp 32 Juta dari Minimarket di Bandung Barat

Pria Bergolok Rampok Rp 32 Juta dari Minimarket di Bandung Barat

Bandung
Kakek Pengguna Psikotropika Tanpa Resep Dokter Ditangkap Polisi di Bogor

Kakek Pengguna Psikotropika Tanpa Resep Dokter Ditangkap Polisi di Bogor

Bandung
Guru SMP di Ciamis Diduga Cabuli Belasan Murid, Orangtua Korban Lapor Polisi

Guru SMP di Ciamis Diduga Cabuli Belasan Murid, Orangtua Korban Lapor Polisi

Bandung
Catat, Ini Titik Pemeriksaan Pajak Kendaraan Bermotor di Karawang, Tak Ada Penilangan

Catat, Ini Titik Pemeriksaan Pajak Kendaraan Bermotor di Karawang, Tak Ada Penilangan

Bandung
Ditinggal Sopir Beli Rokok, Elf Berpenumpang 5 Orang Terjun ke Sawah di Sukabumi

Ditinggal Sopir Beli Rokok, Elf Berpenumpang 5 Orang Terjun ke Sawah di Sukabumi

Bandung
Sempat Segel Sekretariat DPC PDI-P Kabupaten Cirebon, Gotas: Sesama Kader Harus Hindari Konflik

Sempat Segel Sekretariat DPC PDI-P Kabupaten Cirebon, Gotas: Sesama Kader Harus Hindari Konflik

Bandung
Hujan Lebat Seharian, Cianjur Dilanda Bencana di Sejumlah Tempat

Hujan Lebat Seharian, Cianjur Dilanda Bencana di Sejumlah Tempat

Bandung
Acara Pemeriksaan Barang Bukti, Terdakwa Sugeng Tolak Berkomentar Soal Sedan Audi

Acara Pemeriksaan Barang Bukti, Terdakwa Sugeng Tolak Berkomentar Soal Sedan Audi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com