Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Lamanya Stopan Kircon Bandung, Bisa Main Gim atau "Scroll" TikTok

Kompas.com - 16/02/2023, 16:12 WIB
Putra Prima Perdana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com -Stopan Kircon (Kiaracondong) Bandung atau lampu merah Samsat beberapa kali viral di media sosial. Alasannya karena lampu merah memiliki durasi berhenti yang cukup lama.

Lamanya durasi lampu merah di perempatan Jalan Soekarno Hatta-Jalan Ibrahim Adjie Kota Bandung ini mungkin tidak masalah bagi pengendara mobil. Namun, untuk pengendara sepeda motor, apalagi saat kondisi matahari sedang terik, akan terasa sangat menyiksa.

Tak ayal, saat suhu sedang panas, banyak pengendara sepeda motor yang menunggu di bawah pohon rindang di trotoar jalan.

Baca juga: Stopan Kircon Bandung Dijuluki Lampu Merah Terlama di Indonesia, Dishub Bongkar Penyebabnya

Dari pantauan Kompas.com di perempatan Kiaracondong-Soekarno Hatta, lamanya durasi berhenti kendaraan saat lampu merah menyala sekitar 5 menit 30 detik atau 330 detik. Sementara durasi jalan saat lampu hijau menyala hanya 1 menit atau 60 detik saja.

Kondisi lamanya durasi lampu merah di perempatan ini biasanya dimanfaatkan oleh pengendara sepeda motor untuk melakukan kegiatan yang menghibur.

"Biasanya sih, scrolling TikTok atau ngecek-ngecek dan balesin chat WA, daripada kesal nungguinnya," kata Ichsan Febianto (36), salah satu pengendara sepeda motor kepada Kompas.com, Kamis (16/2/2022).

Beda halnya dengan Solihin (43), pengemudi ojol. Saking seringnya lewat perempatan ini, dia bahkan membunuh waktu dengan cara memainkan gim di ponselnya.

"Kalau nunggu lampu merah sini biasanya main gim sih. Bisa main dua atau tiga kali," ujarnya.

Solihin berharap, durasi lampu merah di perempatan tersebut dikurangi agar tidak menghambat terlalu lama. Maklum saja, sebagai driver ojek online, dia harus mengejar waktu agar bisa lebih banyak mengambil orderan.

"Kalau bisa sih, dikurangi waktunya. Kalau cuaca lagi mendung adem, tapi kalau lagi panas, pakai jaket, lumayan menyiksa," tuturnya.

Baca juga: Julukan Unik Stopan Kircon Bandung, dari Lampu Merah Terlama di Indonesia hingga Lampu Merah Perenggut Masa Muda

Beda halnya dengan pedagang asongan bernama Dani Ramdani (43). Dia malah bersyukur dengan lamanya durasi lampu merah di perempatan Kiaracondong-Soekarno Hatta.

"Alhamdulillah, selalu ada dagangan yang dibeli kalau lagi lampu merah. Apalagi kalau lagi macet panjang, bisa lebih banyak," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, netizen punya banyak julukan untuk stopan Kircon. Mulai dari ‘Lampu Merah Terlama di Indonesia’, ‘Lampu Merah Penguji Iman', hingga ‘Lampu Merah Perenggut Masa Muda’.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Khairur Rijal pun menjelaskan penyebab Stopan Kircon lama hingga kerap dijadikan meme netizen.

Khairur mengungkapkan, durasi normal lampu merah di persimpangan tersebut adalah 5 menit. Durasi itu disesuaikan dengan volume aktivitas kendaraan di kawasan tersebut.

Baca juga: Video Viral Bus Terobos Lampu Merah hingga Nyaris Tabrak Pengendara Motor di Banyumas, Sopir Diamankan Polisi

Dishub Kota Bandung bisa menerapkan prioritas waktu lebih lama untuk kaki simpang tertentu untuk mengurai kepadatan kendaraan jika dibutuhkan.

“Waktu yang sudah kita set berdasarkan hasil survei kita berdasarkan volume dan aktivitas kendaraan, normalnya segitu (5 menit). Tetapi apabila terjadi antrean di kaki simpang tertentu, kami bisa berikan prioritas lebih waktu hijaunya agar terurai panjang antreannya,” papar Khairur dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Adapun penerapan waktu prioritas bagi lalu lintas di kaki simpang yang terdapat antrean disesuaikan di pagi hari, siang, sore, atau malam hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com