BANDUNG, KOMPAS.com - Hampir satu bulan lebih, para pedagang sembako di Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat, menanti pendistribusian Minyakita dari pemerintah.
Berkali-kali informasi mengenai pendistribusian minyak goreng murah meriah itu kerap hinggap di telinga para pedagang.
Hingga jelang bulan Ramadan, Minyakita tidak kunjung didistribusikan ke kios atau jongko para pedagang sembako di Pasar Kiaracondong.
Baca juga: Lampu Merah Kiaracondong Disebut Terlama di Indonesia, Apa Kata Dishub Bandung?
Dian (45) salah satu pedagang sembako mengatakan baru tiga minggu yang lalu pendataan oleh pengelola pasar dilakukan guna mendapatkan jatah Minyakita.
Tak hanya pihak pengelolaan pasar saja yang datang, Dian menyebut pihak perusahaan semisal ritel pun kerap hilir mudik ke Pasar Kiaracondong untuk melakukan hal yang sama.
"Susah sekarang mah Minyakita, enggak kaya pas pertama, kan seperri alternatif gitu yah di saat minyak goreng naik," katanya ditemui, Selasa (21/2/2023).
Dian menyebut, jika stok Minyakita tersedia di kios miliknya, ia menjual Rp 15.500 hingga Rp 16.000 per kilogram.
Baca juga: Untuk Warga Bandung, Hari Ini Minyakita Tersedia di 2 Pasar, Buruan Sebelum Kehabisan
Harga Minyakita yang terhitung murah, kata dia, sangat dicari dan diburu oleh pembeli, apalagi jelang bulan Ramadan.
Tak sedikit, lanjut dia, para pembeli atau pelanggan kerap menanyakan alasan langkanya Minyakita di Pasar Kiaracondong.
"Susah udah ada satu bulan ini belum ada pendistribusian, pendataan udah dilakukan tapi sampai saat ini belum ada, bingung saya juga soalnya pembeli juga banyak yang nanyain," ujarnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.