Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Perempuan di Indramayu Derita Kelainan Kulit sejak Lahir, LPAI Lapor ke Kemensos

Kompas.com - 27/02/2023, 12:47 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menemukan anak yang menderita penyakit kelainan kulit.

Penyakit kulit yang diderita anak sudah berlangsung sejak kecil dan butuh pertolongan medis.

Koordinator LPAI Indramayu, M Adi Wijaya (43), mengatakan, peristiwa ini pertama kali ditemukan saat kunjungan kerja ke Blok Bakung, Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, pada pertengahan Februari 2023.

Baca juga: Mulai Hari Ini Masjid Al Jabbar Ditutup Sementara untuk Evaluasi, Warga: Setuju!

 

Adi melihat anak perempuan memiliki kulit berbeda dari anak seusianya.

"Saya sedang kegiatan memberikan santunan, tiba-tiba ada anak yang kulitnya berbeda. Saat saya cari setelah kegiatan, anak itu sudah pergi," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/2/2023).

Adi bersama warga akhirnya menemukan anak itu sudah di rumahnya. Adi melihat dan bahkan mengetahui langsung kondisi kulit yang diderita anak perempuan itu.

Baca juga: Bertemu Ridwan Kamil, Bupati Indramayu: Saya dan Mas Lucky Hakim Tak Ada Masalah

Menurut Adi, sang ibu Sukerih (43), menyampaikan, Iffa Astila Rahma (10) menderita penyakit kelainan kulit sejak lahir. Kulit Iffa tampak luka, retak, dan permukaan mengering.

Iffa yang saat itu lahir di puskesmas, sambung Adi, langsung dibawa ke rumah sakit Indramayu untuk mendapatkan penanganan medis. Iffa dirawat selama beberapa hari.

"Ibunya juga lupa nama penyakit yang diderita Iffa karena sudah lama. Mereka mengaku tidak dapat berobat lagi ke rumah sakit karena keterbatasan biaya," tambah Adi.

Sukerih menceritakan, saat itu bidan di Puskesmas Cilege menyampaikan, kulit Iffa berbeda dengan kulit bayi baru lahir.

Bidan merujuk Iffa ke Rumah Sakit Indramayu. Tak pikir panjang, Sukerih bersama suami menyetujui dan membawa Iffa ke rumah sakit.

Setelah penanganan pertama di rumah sakit, dokter menyebutkan bahwa Iffa menderita penyakit kelainan kulit. Kulit Iffa lebih sensitif dan mudah terluka. Iffa harus dirawat beberapa hari.

"Saat itu juga, langsung dirawat. Karena kulitnya kaya kering tuh. Permukaannya kaya model plastik. Kalau diteken, kaya balon. Terus kalau mengelupas jadi luka dan koreng," kata Sukerih saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/2/2023) malam.

Sakit yang diderita Iffa, terjadi di hampir seluruh bagian permukaan kulit. Akibatnya, Iffa kerap menangis karena luka yang dibarengi dengan rasa gatal itu. Bahkan, dia kerap kurang tidur malam hari.

Meski telah mendapatkan penanganan medis, penyakit kulit Iffa tak kunjung pulih total. Sukerih kembali membawa Iffa ke spesialis penyakit kulit di Cirebon saat usia dua tahun. Namun, pengobatan itu kembali terputus karena keterbatasan biaya.

"Saat itu, saya sekali berobat Rp 600.000, bagi saya, yang suaminya buruh, berat, Pak. Terus pengobatannya terputus-putus. Akhirnya sampai sekarang kulitnya masih ada luka-luka," kata Sukerih.

Sukerih menyebutkan, anak bungsunya tersebut sudah menginjak kelas 3 SD. Dia kerap mendapatkan perlakuan tidak nyaman dari teman seusianya karena kulit yang berbeda.

Sukerih sangat berharap pemerintah dapat membantu proses pengobatan Iffa hingga sembuh total.

Sebagai Koordinator LPAI Kabupaten Indramayu, Adi mengaku telah melaporkan temuan ini kepada tim Kementerian Sosial. Dia berharap Iffa segera mendapatkan penanganan lebih lanjut hingga pulih total.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin Akan Bertemu Gibran, Jelaskan Tugas Wakil Presiden

Ma'ruf Amin Akan Bertemu Gibran, Jelaskan Tugas Wakil Presiden

Bandung
ABK Tewas di Kapal Cirebon Bertambah Jadi 3, Kondisi Kapal Diselidiki

ABK Tewas di Kapal Cirebon Bertambah Jadi 3, Kondisi Kapal Diselidiki

Bandung
2 Pria Jual Ganja Kering lewat Medsos, Polisi Sebut Jaringan Nasional

2 Pria Jual Ganja Kering lewat Medsos, Polisi Sebut Jaringan Nasional

Bandung
Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Bandung
Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Bandung
Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, 'Track Record' Jadi Pertimbangan

Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, "Track Record" Jadi Pertimbangan

Bandung
Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Bandung
2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

Bandung
3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

Bandung
Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Bandung
1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com