CIANJUR, KOMPAS.com – Geram dengan perbuatan komplotan pembunuh berantai Wowon Cs, warga merusak tembok pagar rumah Solihin alias Duloh hingga roboh di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciiranjang, Cianjur, Jawa Barat.
Informasi yang diperoleh Kompas.com dari warga di lokasi, pagar tembok tersebut roboh beberapa waktu lalu setelah ditendang sejumlah warga.
“Kalau malam itu anak-anak, pemuda yang lewat suka tendang pagar tembok itu sampai roboh seperti ini. Soalnya juga tidak ada penyangga besinya,” kata Ujang (54), warga setempat kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2023).
Baca juga: Detik-Detik Wiwin Dibunuh Serial Killer Wowon dkk: Mamah Kemana, Pak?
Namun, Ujang tidak bisa memastikan warga mana yang telah melakukan tindakan tersebut.
“Biasanya malam, yang melintas saja, tendang gitu, lama-lama ambruk pagarnya,” ujar dia.
Warga lain, Nur (49) menambahkan, sejak peristiwa pembunuhan terkuak, lokasi di sekitar rumah tersangka sepi, bahkan warga memilih berjalan memutar.
"Kalau selepas Magrib itu pasti sepi saja. Padahal, dulu jam 10 malam itu masih ramai sama orang yang lewat," ucap Nur.
Baca juga: Rekonstruksi Serial Killer Wowon dkk di Cianjur, Pelaku Disoraki Warga Bukan Manusia
Selain kondisi tembok pagar rumah Duloh yang rusak, lobang tempat mengubur jenazah dua korban yang terletak di belakang rumah tersangka juga sudah ditutupi.
Akibatnya penyidik Polda Metro Jaya terpaksa kembali menggali saat hendak melakukan rekontruksi kasus serial killer tersebut.
Gelaran rekonstruksi yang menghadirkan tiga tersangka, yakni Wowon alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin itu sendiri cukup menyita perhatian warga setempat.
Di tengah guyuran hujan, ratusan warga tampak memadati rumah Duloh dan Wowon yang berjarak tak begitu jauh untuk menyaksikan reka adegan demi adegan yang diperagakan ketiga tersangka.
Di dua lokasi ini, Wowon cs mengubur tiga jenazah korban dalam dua lubang berbeda, yakni di belakang rumah Duloh dan pekarangan rumah Wowon.
Warga yang menyaksikan tampak geram dan beberapa di antaranya tak bisa menahan kekesalannya dengan meneriaki para tersangka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.