BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sebanyak 56 rumah di 2 Kampung di Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, porak poranda diterjang angin puting beliung, Minggu (5/3/2023).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat mencatat, jumlah kerusakan dari hasil asesmen sebanyak 56 rumah warga mengalami kerusakan dengan kategori ringan, sedang, hingga berat yang berada di Kampung Bangkok dan Kampung Pamoyanan.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD KBB, Amas Winata mengatakan, kerusakan akibat angin kencang terjadi di Kampung Bangkok sebanyak 3 rumah mengalami rusak berat, 1 rumah rusak sedang, 45 rumah rusak ringan.
Baca juga: Bongkar Penyebab Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Menkes: Kuliahnya Mahal dan Lama
Sementara di Kampung Pamoyanan, kerusakan dengan kategori ringan menerjang 7 rumah milik warga.
"Hasil asesmen petugas BPBD di lapangan, dilaporkan kerusakan 56 unit rumah rata-rata rusak di bagian atap. Karena bagian genting dan penutup atapnya pada beterbangan terbawa angin puting beliung," kata Amas saat dihubungi, Senin (6/3/2023).
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana angin puting beliung tersebut. Namun puluhan warga mengalami kerugian materil atas kerusakan yang diakibatkan kencangnya tiupan angin.
Baca juga: Diresmikan Jokowi, Kolam Retensi Diklaim Bakal Kendalikan Banjir di Bandung Barat
Selanjutnya, warga yang mengalami kerusakan berat dan masuk dalam kategori rumah tidak layak huni, akan diperbaiki. Untuk itu BPBD akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Bandung Barat untuk menindaklanjutinya.
"Kalau soal perbaikan rumah, kami harus berkoordinasi dengan Disperkim KBB karena anggaran dan programnya ada di sana," ujar Amas.
Hingga saat ini, pemilik rumah yang mengalami kerusakan materil dengan kategori ringan sudah melakukan evakuasi secara mandiri. Petugas BPBD hanya sebatas melakukan asesmen dan membantu proses evakuasi pasca-kejadian bencana.
"Kami sudah melakukan asesmen. Sedangkan untuk evakuasi material bangunan sudah dilakukan sejak awal kejadian sampai hari ini," sebut Amas.
"Mereka juga ada yang langsung melakukan perbaikan secara mandiri, kalau warga yang belum punya biaya bisa pakai terpal dulu, nanti dilaporkan ke Dinas Perkim," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.