Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2023, 13:14 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Aktifis lingkungan sekaligus pembina komunitas off road Bandung Selatan Eyang Memet angkat bicara soal rusaknya kawasan savana yang ditanami edelweis rawa akibat event motor trail di Kampoeng Cai Ranca Upas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Senin (5/3/2023) kemarin.

Eyang Memet mengatakan, bersama Perhutani, serta elemen lainnya telah melakukan investigasi terkait insiden yang menggegerkan itu.

Investigasi, kata dia, penting dilakukan agar informasi yang diterimanya tidak simpang siur.

"Kalau saya simpulkan maaf-maaf ini ada suatu kelalaian, apakah ini penyelengra atau otoritas pemilik lahan ini mengambil keputusan tentang layak atau tidaknya," katanya dikonfirmasi, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Komunitas Offroad Larang Buat Jalur Baru dan Rusak Alam, Minta Panitia Acara di Ranca Upas Dihukum

Tidak hanya investigasi ke lapangan, pihaknya mengaku telah berkomunikasi dengan penggiat off road di Bandung Selatan terkait penyelenggaran event tersebut.

Informasi yang didapatnya, event sepeda motor trail itu digelar oleh pihak yang tidak jelas, meski sudah ada rekomendasi izin dari Ikatan Motor Indonesia (IMI).

"Terjadi miss komunikasi dari para offroader juga yang seolah-olah para pihak yang lebih tahu di wilayah ini tak diajak dalam even tersebut," ungkapnya.

Aktifis Lingkungan sekaligus Pembina Komunitas Off Road Bandung Selatan sebut ada kelalaian terkait penyeleksian penyelenggaran event off road serta kelalaian dari panitia hingga sebabkan kawasan Savana Edelweis Rawa rusak.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Aktifis Lingkungan sekaligus Pembina Komunitas Off Road Bandung Selatan sebut ada kelalaian terkait penyeleksian penyelenggaran event off road serta kelalaian dari panitia hingga sebabkan kawasan Savana Edelweis Rawa rusak.

Ia melihat, terdapat kelalaian terkait latar belakang dari penyelenggara event. Tidak selektifnya hal itu, kata dia, membuat event tersebut membuat hal-hal yang tidak diinginkan.

Terkait kerusakan yang terjadi, ia mengaku telah memeriksa langsung ke lokasi dan melihat seberapa parah kerusakan yang terjadi akibat event itu.

"Berbicara tentang kerusakan itu tak separah yang kita duga karena ada terjadi kerusakan sekitar rawa sekitar 2 hektar yang terdampak," katanya.

Baca juga: Pemulihan Kerusakan akibat Event Trail di Ranca Upas Diperkirakan Butuh Puluhan Tahun

Selain itu, dia melihat ketidakhadiran panita membuat kegiatan tersebut semakin kacau. Pasalnya, banyak peserta yang masuk kategori pemula yang mengikuti event itu.

"Offroader itu yang memang tidak paham, tak ada pendampingan, tak ada panitia yang mengarahkan, walaupun panitia sudah membuat jalur mana yang dilalui dan tidak," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap

Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap

Bandung
Detik-detik Angkot Terseret Arus saat Berusaha Terobos Banjir Cimahi

Detik-detik Angkot Terseret Arus saat Berusaha Terobos Banjir Cimahi

Bandung
Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Bandung
Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Bandung
Kasus Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya, Korban Ternyata Hamil 3 Bulan

Kasus Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya, Korban Ternyata Hamil 3 Bulan

Bandung
Pasca-longsor, Jalur Kereta di Cirebon Bisa Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Pasca-longsor, Jalur Kereta di Cirebon Bisa Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Bandung
Istri Ganjar Silaturahmi ke Nahdliyin Ciamis: Di Tangan Perempuan, Nasib Indonesia Ditentukan

Istri Ganjar Silaturahmi ke Nahdliyin Ciamis: Di Tangan Perempuan, Nasib Indonesia Ditentukan

Bandung
Libur Nataru, Penumpang Bandara Kertajati Diprediksi Naik 30 Persen

Libur Nataru, Penumpang Bandara Kertajati Diprediksi Naik 30 Persen

Bandung
Antisipasi Petugas KPPS Kelelahan Saat Pemilu, Dinkes Ciamis Siapkan Tim Kesehatan Keliling

Antisipasi Petugas KPPS Kelelahan Saat Pemilu, Dinkes Ciamis Siapkan Tim Kesehatan Keliling

Bandung
Dinsos Bandung Bantah Ada Pungli dalam Evakuasi 13 ODGJ dari Panti di Jateng

Dinsos Bandung Bantah Ada Pungli dalam Evakuasi 13 ODGJ dari Panti di Jateng

Bandung
3 Polisi di Bandung Dipecat, Jadi Pengedar Narkoba dan Ada yang Bolos Kerja 7 Tahun

3 Polisi di Bandung Dipecat, Jadi Pengedar Narkoba dan Ada yang Bolos Kerja 7 Tahun

Bandung
Bicara di Hadapan Kader Nasdem Karawang, Anies Bicara Ketimpangan dan Damai Semu

Bicara di Hadapan Kader Nasdem Karawang, Anies Bicara Ketimpangan dan Damai Semu

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 5 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 5 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Bandung
Petugas Amankan Pria yang Berjalan di Jalur Kereta Cepat Whoosh

Petugas Amankan Pria yang Berjalan di Jalur Kereta Cepat Whoosh

Bandung
RSUD Garut Bakal Sediakan Ruangan Khusus untuk Caleg Stres Usai Pemilu 2024

RSUD Garut Bakal Sediakan Ruangan Khusus untuk Caleg Stres Usai Pemilu 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com