Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Event Trail di Ranca Upas, Dedi Mulyadi Minta Offroad di Hutan Dihentikan

Kompas.com - 09/03/2023, 16:53 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Anggota DPR-RI Komisi IV Dedi Mulyadi meminta kegiatan berkendara ke dalam hutan dihentikan.

Ia menilai, kegiatan petualangan menggunakan kendaraan ke dalam hutan menganggu ekosistem hutan.

"Motor, mobil, itu bukan habitatnya di hutan," kata dia di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Polisi Mulai Usut Perusakan akibat Event Trail di Ranca Upas, 6 Orang Diperiksa

Menurutnya, apabila kendaraan masuk hutan bukan hanya ekosistem flora yang rusak tapi ekosistem faunanya juga pasti terganggu.

"Saya katakan begini, ketika motor masuk hutan itu pasti ada burung yang terganggu, ular yang tergilas, ada jaringan ekosistem yang mengalami perkembangan terganggu," ujarnya.

Meski Dedi menolak keras kegiatan offroad, bila tetap harus ada, sebaiknya dilokalisir saja.

"Memang bukan wilayahnya jadi kalau seperti itu lebih baik dilokalisir ke sebuah wilayah dan tidak berpindah," ungkapnya.

Baca juga: Kelalaian Panitia Event Trail Diduga Jadi Sebab Rusaknya Lahan Edelweis Ranca Upas

Apabila kegiatan offroad tetap harus ada, Dedi meminta agar negara memfasilitasi dengan pembuatan wahana khusus offroad.

"Kalau mau bikin wahana saja di area tertentu khusus untuk wahana motor trail," ujarnya.

Ia membandingkan penikmat offroad era dulu dengan sekarang. Menurutnya, penikmat offroad zaman dulu tidak pernah berinisiatif membuka jalur baru dan berpindah tempat.

Berbeda dengan sekarang. Tak sedikit para penikmat offroad berkeinginan untuk membuka jalur baru.

"Kalau dulu offroad itu tidak berpindah tempat, apalagi ke hutan yang masih asri, nah kalau sekarang malah pengen masuk daerah baru, cari jalan baru nanti dari sini ke situ, nah itu jujur pasti ada kerusakan yang ditimbulkan," ungkapnya.

Tak sampai di situ, ia berharap penikmat offroad dibekali dengan pendidikan lingkungan.

Pasalnya saat ini, kegiatan seperti itu kerap salah orientasi, yang awalnya hanya untuk kesenangan sendiri sekarang berubah jadi sebuah event atau perlombaan.

"Sebenarnya kegiatan motor begitu kan untuk happy ya, bukan balapan biasanya. Dulu juga saya waktu jadi bupati suka kegiatan begitu, tapi untuk happy aja," ungkap dia.

"Tapi kalau kegiatan ini melibatkan ribuan orang dan tujuannya lomba yang ada hadiah, pasti jadi beda tujuannya. Misal kita berangkat berlima kan beda dengan berangkat ribuan, happy nya jadi hilang, yang ada cuma stres-nya," tambah dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 1 Oktober 2023: Siang hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 1 Oktober 2023: Siang hingga Malam Cerah Berawan

Bandung
Cerita Bila Fahira, Gadis Cilik Pencinta Budaya Sunda

Cerita Bila Fahira, Gadis Cilik Pencinta Budaya Sunda

Bandung
Puluhan Murid SD Keracunan di KBB, Dinkes Duga Penyebabnya Bukan Cimin

Puluhan Murid SD Keracunan di KBB, Dinkes Duga Penyebabnya Bukan Cimin

Bandung
Dibantu Donatur, 2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung Akhirnya Dimakamkan

Dibantu Donatur, 2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung Akhirnya Dimakamkan

Bandung
BMKG Prediksi Musim Hujan di Bandung Raya Dimulai pada November 2023

BMKG Prediksi Musim Hujan di Bandung Raya Dimulai pada November 2023

Bandung
Cegah Kasus Bayi Tertukar, Pemkab Bogor akan Beri Pembinaan ke RS

Cegah Kasus Bayi Tertukar, Pemkab Bogor akan Beri Pembinaan ke RS

Bandung
Usai Kebakaran Pasar Leuwiliang, Bupati Bogor: Masih ada Pedagang Nekat Jualan

Usai Kebakaran Pasar Leuwiliang, Bupati Bogor: Masih ada Pedagang Nekat Jualan

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 30 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 30 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Bandung
Ibu Bayi Tertukar di Bogor akan Diberi Pendampingan Psikologis

Ibu Bayi Tertukar di Bogor akan Diberi Pendampingan Psikologis

Bandung
Gagal Bertemu Pj Gubernur Jabar, Ratusan Mahasiswa Membubarkan Diri

Gagal Bertemu Pj Gubernur Jabar, Ratusan Mahasiswa Membubarkan Diri

Bandung
2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung, Belum Dimakamkan karena Tak Ada Biaya

2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung, Belum Dimakamkan karena Tak Ada Biaya

Bandung
Demo Sampah, Mahasiswa Merangsek ke Halaman Gedung Sate Bandung

Demo Sampah, Mahasiswa Merangsek ke Halaman Gedung Sate Bandung

Bandung
Bandung Raya Dilanda Cuaca Panas Terik, Imbas El Nino dan Dipole Samudra Hindia

Bandung Raya Dilanda Cuaca Panas Terik, Imbas El Nino dan Dipole Samudra Hindia

Bandung
Kakek Pedagang Cimin yang Sebabkan Keracunan Massal di Bandung Barat Dipulangkan Polisi

Kakek Pedagang Cimin yang Sebabkan Keracunan Massal di Bandung Barat Dipulangkan Polisi

Bandung
Kakek T Penjual Cimin di KBB Diperiksa Polisi Usai Puluhan Siswa SD Diduga Keracunan, Baru Sehari Jualan

Kakek T Penjual Cimin di KBB Diperiksa Polisi Usai Puluhan Siswa SD Diduga Keracunan, Baru Sehari Jualan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com