Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keanggotaan Koperasi di Indonesia Sangat Rendah, Jauh dari Singapura dan AS

Kompas.com - 15/03/2023, 05:24 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Jumlah anggota koperasi di Indonesia sangat minim. Padahal, koperasi memiliki kekuatan besar menjadikan ekonomi Indonesia tumbuh berkelanjutan.

Hal itu disampaikan mantan Gubernur Bank Indonesia yang juga Rektor Ikopin University Burhanuddin Abdullah pada acara Seminar Nasional Cooperative-Based Sustainable Economy: Digital Economy on MSME's and Tourism Sector.

"Kita tegaskan cita cita ekonomi yang basisnya koperasi, sampai sekarang hanya cita cita. Keanggotaan koperasi di Indonesia baru 8 persen atau sekitar 30 juta dari total penduduk. Ini masih rendah sekali," kata Burhanuddin di Bandung, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Hakim Tipikor Serang Vonis Bebas 2 Terdakwa Korupsi Dana Koperasi Kemenag Lebak

Bandingkan dengan negara lain yang ekonominya cenderung lebih maju seperti Amerika Serikat dan Singapura.

Di Amerika Serikat, 30 persen penduduknya menjadi anggota koperasi. Apalagi Singapura, 1 dari 2 penduduk anggota koperasi.

"50 persen penduduk Singapura anggota koperasi," ucap dia.

Baca juga: Kemenkop UKM Bentuk Tim Khusus Tangani 8 Koperasi Bermasalah

Masih rendahnya keanggotaan koperasi di Indonesia menyebabkan kontribusi koperasi terhadap ekonomi masih minim. Saat ini peran koperasi hanya 5 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) nasional.

"Kontribusinya masih kecil sekali, akan tetapi menampung banyak orang. Ruang ini yang mesti dikembangkan, ruang koperasi masih sangat luas dan besar," jelas dia.

Salah satu sektor yang bisa menerapkan sistem koperasi adalah pariwisata. Sektor ini dianggap memiliki potensi besar setelah ekonomi dunia cenderung melambat akibat kondisi global.

"Industri yang punya kesempatan besar adalah pariwisata. Makanya jika jadi koperasi akan maju, ekonomi kita akan berkelanjutan," jelas dia.

Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari mengatakan, koperasi bisa menjadi salah satu akses agar UMKM bisa berkumpul dan mengembangkan diri sehingga mudah mendapatkan berbagai kemudahan termasuk dari pemerintah.

"Dengan koperasi nantinya bisa memberikan fasilitas penguatan kapasitas mereka agar UMKM tidak berdiri sendiri. Mereka juga bisa mendapat akasa perbankan," kata Yunita.

Ketika pelaku usaha masuk dalam sebuah kelembagaan seperti koperasi, mereka bisa mendapatkan kemudahan dalam berbagai akses mulai dari hulu untuk mendapat bahan baku hingga ke hilir, yaitu sektor penjualan.

Penguatan ini pun penting sebagai langkah bankable. Karena perbankan tidak bisa memberikan kredit atau pinjaman kepada pelaku usaha secara semena-mena. Harus ada penguatan pada UMKM agar mereka bisa mengelola uang secara mandiri dan berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Jual Ganja Kering lewat Medsos, Polisi Sebut Jaringan Nasional

2 Pria Jual Ganja Kering lewat Medsos, Polisi Sebut Jaringan Nasional

Bandung
Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Golkar Rekomendasikan 2 Tokoh di Pilkada Bandung Barat 2024

Bandung
Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Mantan Bupati Majalengka Diperiksa 8 Jam sebagai Saksi Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Pemilik Bengkel di Cirebon Dirampok dan Dibunuh

Bandung
Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, 'Track Record' Jadi Pertimbangan

Pendaftaran PPK Pilkada Karawang 2024 Dibuka, "Track Record" Jadi Pertimbangan

Bandung
Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Emak-emak di Karawang Mengamuk, Bakar Saung Tempat Transaksi Obat Keras

Bandung
2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

2 ABK di Cirebon Ditemukan Tewas di Palka Kapal, 1 Orang Lainnya Kritis

Bandung
3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

3 Jam Dibuka, Pendaftaran PPK Pilkada Garut 2024 Langsung Diserbu 500 Pelamar

Bandung
Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Bandung
1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Bandung
Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Bandung
Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com