BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, rencana proyek pembangunan flyover Bojongsoang, Kabupaten Bandung, belum bisa direalisasikan tahun depan.
Pasalnya, butuh serangkaian kajian panjang untuk memastikan proyek apa yang diperlukan sebagai solusi kemacetan di kawasan tersebut.
"Flyover Bojongsoang itu masih wacana karena kita belum punya kajian komprehensif, artinya belum tentu bisa dibangun pada 2024. Alternatifnya (solusi kemacetan) apa belum tahu apa perlu flyover, pelebaran jalan, atau proyek lain," kata Bambang saat dikonfirmasi lewat telepon seluler, Jumat (17/3/2023).
Baca juga: Pemprov Jabar Bakal Kaji Wacana Pembangunan Flyover Bojongsoang
Meski demikian, kata Bambang, usulan tersebut tetap mendapat atensi karena telah masuk dalam pembahasan Badan Pengelola Cekungan Bandung (BP Cekban).
"Jadi harus berdasarkan pada kajian komprehensif. Kalau dari bupati kan minta flyover, belum tentu efektif juga karena misalnya nanti ada masalah di simpul ujungnya nah itu yang perlu dikaji," tutur Bambang.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Sumasna mengatakan, kemacetan di Kabupaten Bandung telah masuk dalam agenda pembahasan di BP Cekban.
"Pak Gubernur sudah mengamanatkan kepada Kepala BP Cekban dalam waktu dekat berkomunikasi dengan semua kepala daerah untuk membicarakan akselerasi infrastruktur di Cekungan Bandung," ujar Sumasna dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Sumasna, salah satu yang akan dibahas adalah kemacetan di Bojongsoang, selain tentunya permasalahan lain seperti sampah, sungai dan banjir, transportasi, dan penataan kawasan metropolitan yang lebih tertata dan terintegrasi.
"Salah satu agenda jangka pendek adalah urusan kemacaten di Bojongsoang," sebutnya.
Baca juga: Bertemu Bupati Bandung Bahas Macet Bojongsoang, Ridwan Kamil Bentuk BP Cekungan Bandung
Terkait lalu lintas di Bojongsoang, Sumasna mengatakan ini menjadi perhatian Pemprov Jabar, apalagi titik jenuh jalan tersebut sudah mendekati angka 1 sehingga sangat urgent.
Terlebih lagi, ini juga melibatkan dua daerah, yakni Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Untuk itu, perlu ada kajian terlebih dahulu yang akan menentukan solusi yang tepat untuk mengatasi kemacetan, apakah dengan flyover atau bisa juga dengan underpass.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.