Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nazarudin, 40 Tahun Jadi Sopir Taksi di Stasiun Bandung, Dulu Berjaya, Kini Tergerus Zaman

Kompas.com - 18/03/2023, 10:29 WIB
M. Elgana Mubarokah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pria berkemeja biru tampak bingung. Kerut dahinya menggambarkan itu semua.

Wajar saja, sejak subuh, belum ada satu pun penumpang kereta api yang mau menaiki taksinya.

Baca juga: Jadi Porter Sejak 1988, Anwar Sukses Sekolahkan Anak sampai Perguruan Tinggi

Meski begitu, ia tetap tenang. Sebatang rokok kretek yang dihisapnya seolah menyadarkannya bahwa perlu ketenangan dan kesabaran lebih untuk bisa mendapatkan penumpang.

Baca juga: Kisah Edy, 27 Tahun Banting Tulang Jadi Kuli Angkut di Pasar Bukittinggi, Mampu Kuliahkan 4 Anaknya

"Emang saya kalau udah shalat subuh di rumah, langsung ke sini. Aktivitas memang gitu sejak dulu," kata Nazarudin, saat berbincang dengan Kompas.com, di Stasiun Kereta Api Bandung, Jumat (17/3/2023).

Kendati gelisah lantaran belum mendapatkan penumpang, Nazarudin tak menolak saat Kompas.com mencoba menggali perjalanannya sebagai sopir taksi konvensional di Stasiun Kereta Api Bandung, Jawa Barat.

Perjalanan Nazarudin dimulai ketika sang ayah meninggal saat Nazarudin menginjak kelas 3 SMP.

Saat itu, ia tak punya pilihan selain berupaya membantu sang ibu untuk mencari uang guna biaya hidup sehari-hari.

Keahlian tak punya, apalagi keterampilan. Namun, semua itu tak menjadi halangan baginya agar bisa membantu perekonomian keluarga.

Nazarudin kecil langsung belajar mengendarai mobil. Keputusan itu diambil lantaran dia berpikir hanya itu yang bisa dilakukan di saat usia yang masih terbilang dini dan keadaan yang menjepit.

"Semua dimulai tahun 1983, karena memang saya putus sekolah dari kelas 3 SMP. Ayah saya udah meninggal, jadi saya harus bantu ibu saya. Waktu itu saya belajar nyetir, akhirnya saya narik taksi aja di stasiun," jelasnya.

Saat itu kondisi transportasi publik belum seperti sekarang. Pemilik kendaraan roda empat masih terbilang jarang.

Profesi sebagai sopir taksi era itu sangat menjanjikan. Apalagi, taksi yang mangkal di stasiun kereta api.

Saat itu merupakan masa keemasannya, zaman di mana kendaraan umum seperti taksi menjadi primadona bagi wisatawan yang datang berkunjung ke Kota Bandung.

"Kalau dulu saya bisa dapet Rp 200.000 sampai Rp 300.000 sehari. Nilai segitu kan zaman dulu besar, bisa menafkahi keluarga sampai menyekolahkan anak ke jenjang yang tinggi," kata dia.

Paguyuban

Pada tahun 1996, kata dia, pihak KAI mengakomodir para sopir taksi dalam sebuah wadah paguyuban.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com