Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Penyebab Pria Dimutilasi di Bogor karena Menolak Hubungan Intim

Kompas.com - 18/03/2023, 18:38 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - DA (33), driver ojek online nekat membunuh dan memutilasi pria bertato berinisial RD (35) karena menolak ajakan berhubungan intim.

Hal itu disampaikan Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, saat menjelaskan motif sementara dari keterangan pelaku.

"Sementara itu dari keterangan yang kami terima, motifnya karena menolak permintaan melakukan hubungan intim sehingga terjadi pertengkaran yang berujung pembunuhan dan mutilasi," kata Iman saat konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/3/2023).

Baca juga: Kronologi Mutilasi Pria Koper Merah di Bogor, Tewas Ditusuk Lalu Dipotong Pakai Mesin Gerinda

Iman mengatakan, tersangka bertengkar karena diminta melakukan handjob oleh si korban. DA tidak dapat memenuhi permintaan tersebut hingga terjadi pertengkaran hebat.

Namun demikian, pihaknya akan melakukan pendalaman lebih lanjut mengenai adanya motif lain.

"Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka," ujarnya.

Lebih lanjut Iman menjelaskan, awal mula pertemuan DA dengan RD berawal dari berlangganan ojek online.

Baca juga: Sosok Mayat Dalam Koper di Bogor Terungkap, Pelaku Mutilasi Berhasil Ditangkap

 

RD yang merupakan anak rantau dari Medan ini sering memesan jasa DA untuk diantar ke tempat kerja.

Karena merasa cocok dan nyaman, keduanya kemudian berkenalan dan berlanjut tinggal bersama di apartemen.

"Si korban pekerjaan sehari-harinya translator bahasa mandarin, untuk si pelaku pertama kali mengenal korban, karena korban pesan Grab kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok langganan kemudian mereka tinggal bersama-sama, empat bulan," ungkapnya.

Namun pada Selasa (14/3/2023) malam, keduanya terlibat pertengkaran di dalam apartemen yang sudah mereka tempati selama 4 bulan.

Pelaku kemudian tak terima atas sikap korban. Ia pun tak bisa lagi membendung amarahnya hingga membuat pelaku gelap mata pada malam itu.

DA membunuh RD dengan menggunakan senjata tajam pisau yang diambil dari dapur. Ia menghunuskan pisau ke leher dan tubuh korban hingga meninggal dunia. 

Pelaku pun ketakutan dan panik harus menghilangkan jejak agar tidak ketahuan. 

DA kemudian mencari cara untuk membungkus jasad korban. Ia menemukan ide dimasukkan ke dalam koper merah merk Swiss Polo yang baru dia beli.

Namun, koper itu terlalu kecil untuk tubuh korban. DA melakukan mutilasi dengan mesin gerinda yang didapatkannya dari toko di dekat apartemen.

Tak lama kemudian, DA membuang potongan kepala dan kedua kaki korban beserta alat gerinda ke Sungai Cimanceuri, Tangerang.

Sementara bagian potongan tubuh korban beserta tangan diikat dimasukkan ke koper merah. Hingga koper itu ditemukan warga.

Setelah berhasil membuang jasad korban, DA melarikan diri ke wilayah Yogyakarta.

"Kami juga memperoleh laporan dari petugas tol, untuk pakaian dan sprei dan alat-alat pembungkus lainnya dibuang di tol wilayah cikupa, dan sudah ditemukan, saat ini sudah diamankan oleh polsek tenjo dan sedang dalam perjalanan ke bogor," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com