Setelah rampung menjalani rehabilitasi, delapan pelajar itu tidak diberi sanksi pengeluaran atau drop out, mereka tetap diberikan hak berpendidikan namun dengan penanganan khusus.
Kepala SMAN 1 Lembang, Asep Kurniawan mengatakan, langkah yang dilakukan pasca rehabilitasi, pihak sekolah berkoordinasi dengan orangtua delapan siswa untuk menyempitkan ruang pergaulan mereka.
"Jadi anak-anak itu tidak diberi banyak ruang untuk bergaul dulu sama teman-temannya, sehingga pergaulan dia hanya sekolah dan rumah serta di bawah pengawasan yang ketat," ujar Asep.
Baca juga: Terbukti Isap Tembakau Sinte, Puluhan Pelajar SMAN 1 Lembang Ditangkap Polisi
Sementara di lingkungan sekolah, delapan pelajar tersebut akan diawasi langsung oleh guru bimbingan konseling (BK) dan wali kelas agar para pelajar berlaku disiplin dan menaati tata tertib sekolah.
"Mereka juga wajib lapor di sekolah, istilah kita itu parenting secara intensif dan kedisiplinan di sekolah tetap dilaksanakan sesuai tata tertib yang sudah disusun," sebut Asep.
Bagi Asep, masa depan delapan pelajar menjadi tanggung jawab sekolah.
Baca juga: Terbukti Isap Tembakau Sinte, Puluhan Pelajar SMAN 1 Lembang Ditangkap Polisi
Hak berpendidikan juga tidak bisa diputus seenaknya tanpa mempertimbangkan hal-hal yang lebih mendasar.
"Masa depan pendidikan menjadi tanggung jawab kami, sehingga kami terus berupaya menjamin pendidikannya supaya jangan sampai putus," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.