Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkubur Longsor Seharian, Jalan Raya Cianjur-Bandung Barat Akhirnya Terbuka

Kompas.com - 21/03/2023, 19:12 WIB


BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Arus lalu lintas di Jalan Raya Bandung Barat-Cianjur tepatnya di Kampung Tugu RT 03/07 Desa Sindangjaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, akhirnya terbuka setelah lumpuh tertimbun longsor seharian.

Diberitakan sebelumya, tebing setinggi 40 meter dengan panjang 30 meter longsor menutup badan jalan usai diguyur hujan deras pada Minggu (19/3/2023) malam.

Akibatnya, jalur utama penghubung Bandung Barat-Cianjur terputus dengan timbunan material longsor kurang lebih 10 meter. Terpaksa arus lalu lintas harus menggunakan jalan alternatif dengan memutar sepanjang 20 kilometer.

Baca juga: Habitat Hewan Liar Terganggu, Kades asal Bandung Barat Lempar Ular ke KLHK

Petugas Lapangan BPBD Bandung Barat, Rudy Wibiksana mengatakan, evakuasi menurunkan alat berat, jalan raya Gununghalu akhirnya bisa kembali terbuka setelah seharian tertimbun tanah.

"Alhamdulillah jalan ruas lima Bunijaya-Cilangari juga penghubung ke Kabupaten Cianjur sudah bisa dilewati oleh roda dua dan empat tepat jam 19.30 WIB," kata Rudy, Rabu (21/3/2023).

Baca juga: 5 Jam Arus Lalu Lintas Riau-Sumbar di Kampar Lumpuh Total karena Longsor, Kini Sudah Bisa Dilewati

Petugas sempat kesulitan melakukan evakuasi material longsor, sebab ketebalan tanah yang menimbun seluruh badan jalan mencapai 10 meter. Ketebalan material yang menimbun jalan cukup menyulitkan petugas untuk membuka jalur.

Sehingga petugas perlu menurunkan alat berat untuk mengeruk ketebalan tanah dari badan jalan.

Setidaknya, petugas membutuhkan waktu selama lebih dari 10 jam untuk membuka jalur utama penghubung Bandung Barat-Cianjur.

Saat ini arus lalu lintas dari kedua arah sudah bisa melintas meski harus penuh kehati-hatian. Kondisi badan jalan masih penuh lumpur sisa material longsor sehingga jalan licin.

"Harus hati-hati kondisinya licin karena masih banyak sisa tanah di badan jalan," ujar Rudy.

Di sekitar titik longsor itu, BPBD mencatat terdapat 7 titik longsor kecil lainnya. Dari hasil asesmen di lokasi, masih ada beberapa titik rawan yang berpotensi longsor.

Untuk menghindari kejadian serupa tebing di sekitar lokasi perlu dipasang tembok penahan tanah (TPT) atau keranjang batu atau bronjong.

"Tebing masih rawan longsor susulan karena penahan tanah tidak ada habis tersapu longsor harus pemasangan kembali TPT atau brronjong," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Perjuangan Sarip Cari Keadilan untuk Anaknya Korban TPPO yang Tewas di Turki

Perjuangan Sarip Cari Keadilan untuk Anaknya Korban TPPO yang Tewas di Turki

Bandung
Gelapkan Dana Nasabah Rp 900 Juta, Pegawai Bank BUMN Dituntut 7 Tahun Penjara

Gelapkan Dana Nasabah Rp 900 Juta, Pegawai Bank BUMN Dituntut 7 Tahun Penjara

Bandung
Korban TPPO di Sukabumi Sebagian di Bawah Umur, 6 Pelaku Ditangkap

Korban TPPO di Sukabumi Sebagian di Bawah Umur, 6 Pelaku Ditangkap

Bandung
KPK Kembali Geledah Balai Kota Bandung

KPK Kembali Geledah Balai Kota Bandung

Bandung
Hanya Ada Tiga Hidran yang Berfungsi Baik di Kota Bandung

Hanya Ada Tiga Hidran yang Berfungsi Baik di Kota Bandung

Bandung
Tangis Sesal Ibu Rumah Tangga Penyalur TKI Ilegal, Kirim Tetangga ke Irak

Tangis Sesal Ibu Rumah Tangga Penyalur TKI Ilegal, Kirim Tetangga ke Irak

Bandung
Wagub Uu Sebut Proyek Tol di Jabar Selalu Molor Puluhan Tahun, Harap Tol Getaci Selesai Cepat

Wagub Uu Sebut Proyek Tol di Jabar Selalu Molor Puluhan Tahun, Harap Tol Getaci Selesai Cepat

Bandung
Kasus Perundungan Anak di Bandung Berulang Setelah Dimediasi, Ortu Korban Enggan Melapor

Kasus Perundungan Anak di Bandung Berulang Setelah Dimediasi, Ortu Korban Enggan Melapor

Bandung
Matahari Tasikmalaya Diduga Kebakaran, Titik Api Belum Diketahui

Matahari Tasikmalaya Diduga Kebakaran, Titik Api Belum Diketahui

Bandung
4 Fakta Warga Baduy Minta Sinyal Internet dan Aplikasi Negatif Dihapus

4 Fakta Warga Baduy Minta Sinyal Internet dan Aplikasi Negatif Dihapus

Bandung
Pemprov Jabar Jadi Percontohan Reformasi Birokrasi Tematik

Pemprov Jabar Jadi Percontohan Reformasi Birokrasi Tematik

Bandung
Polresta Cirebon Tangkap 4 Sindikat Pelaku TPPO ke Suriah dan Irak

Polresta Cirebon Tangkap 4 Sindikat Pelaku TPPO ke Suriah dan Irak

Bandung
Sedang Tidur, Suami Istri Lansia di Tasikmalaya Tewas Tertimbun Longsor

Sedang Tidur, Suami Istri Lansia di Tasikmalaya Tewas Tertimbun Longsor

Bandung
Matahari Dept Store Tasikmalaya Kebakaran, Pengunjung dan Pegawai Berlarian Keluar Gedung

Matahari Dept Store Tasikmalaya Kebakaran, Pengunjung dan Pegawai Berlarian Keluar Gedung

Bandung
Dua Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun di Lahan Perkebunan Sukabumi

Dua Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun di Lahan Perkebunan Sukabumi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com