Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Drugdag Keraton Kasepuhan Cirebon Sambut Ramadhan

Kompas.com - 23/03/2023, 05:57 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.comKeraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan Tradisi Drugdag, yakni pemukulan bedug secara bertalu-talu, Rabu (22/3/2023).

Tradisi drugdag dilakukan keluarga keraton sebagai simbol syukur dan berserah diri kepada Allah karena telah masuknya bulan suci yang dinanti.

Meski sudah banyak alat pengganti bedug, tradisi warisan Walisongo ini, tetap dilestarikan di lingkungan keraton.

Baca juga: Bima Arya Larang Tempat Hiburan Malam hingga Sahur on the Road Selama Ramadhan

Patih Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Muhamad Nusantara didampingi penghulu, sesepuh, dan abdi dalem Keraton Kasepuhan, menuju tempat Bedug Samogiri di sisi Langgar Agung.

Mereka menggunakan pakaian khas keraton yakni baju berwarna putih, bersarung, serta bertopi batik.

Kemudian sang raja menerima dua buah kayu kentong, seraya mengungkapkan syukur atas kesempatan yang diberikan Allah, lalu berdoa untuk segala kebaikan.

Baca juga: Menyelami Makna Tradisi Pawai Obor Jelang Ramadhan di Cirebon

 

Setelah itu, Patih Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Muhamad Nusantara, memulai tabuhan pertama.

“Jadi ini adat dan tradisi yang sudah kita lestarikan dari ratusan tahun lalu. Nama tradisinya drugdag yang dijalankan untuk menyambut bulan suci Ramadhan,” kata Muhamad Nusantara saat ditemui usai penabuhan bedug.

Pemukulan ini, sambung Muhamad Nusantara, dilakukan oleh abdi dalem.

Setelah Sultan, kemudian dilanjutkan oleh sesepuh yang juga penghulu, kemudian para abdi dalem. Mereka memukul bedug secara bergantian dan simultan.

Muhamad Jumhur, sesepuh yang juga menjadi Penghulu Keraton Kasepuhan, menyebut, pemukulan bedug memiliki tiga makna filosofi, yakni, pertama dzikir kalimat “lailahailallah” yang memiliki makna pensucian, kedua dzikir kata "Allah" sebagai makna peng-agung-an, dan ketiga dzikir kata "lahaula walakuwata illabillah" sebagai makna berserah diri.

“Kita menyambut dengan berserah diri, kita tidak bisa berpuasa, beribadah dan lainnya, kecuali dengan bantuan dan pertolongan Allah, itulah filosofi dari tabuhan bedug drugdag tadi," ucap dia.

Meski saat ini sudah banyak alat untuk menyampaikan datangnya dan masuknya bulan puasa, tradisi drugdag tetap akan dilestarikan.

Pemukulan bedug ini tak hanya dilakukan sore hari, namun juga dilakukan menjelang sahur. Ini dilakukan selama satu bulan penuh.

Selain bermanfaat untuk meramaikan bulan puasa, bunyi bedug tradisi drugdag juga sebagai upaya menjaga dan melestarikan budaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja asal Cikancung Bandung Hilang 2 Pekan, Diduga Dibawa Pria Kenalannya di Facebook

Remaja asal Cikancung Bandung Hilang 2 Pekan, Diduga Dibawa Pria Kenalannya di Facebook

Bandung
7 Korban Longsor Bandung Barat Ditemukan, Tim SAR Fokus Cari 3 Korban Lainnya

7 Korban Longsor Bandung Barat Ditemukan, Tim SAR Fokus Cari 3 Korban Lainnya

Bandung
6 Ruang SPA di Dago Bandung Ludes Terbakar, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

6 Ruang SPA di Dago Bandung Ludes Terbakar, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

Bandung
Uji Coba 'Contraflow' Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Uji Coba "Contraflow" Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Bandung
Skema Ganjil Genap, 'One Way' dan 'Contraflow' Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Skema Ganjil Genap, "One Way" dan "Contraflow" Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Bandung
Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com