BANDUNG, KOMPAS.com - Fenomena balapan liar dan perang sarung kembali mencuat pada Ramadhan. Dua aksi ini kerap terjadi dilakukan para remaja di beberapa daerah di Jawa Barat.
Perang sarung sendiri dilakukan para remaja dengan memodifikasi sarung milik mereka, tindakan tersebut dinilai meresahkan dan juga dapat membahayakan.
Polisi bahkan mengamankan pemuda yang hendak melakukan perang sarung dan balapan liar di beberapa daerah Jawa Barat.
Baca juga: Polisi Bubarkan Sekelompok Remaja di Malang yang Hendak Perang Sarung, 1 Orang Bawa Pedang
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo mengatakan fenomena perang sarung ini juga ditemukan di wilayah Majalengka.
Jajaran Polsek Cikijing yang melakukan patroli melakukan upaya preventif dengan mengamankan sembilan orang yang diduga akan melakukan perang sarung pada Minggu (26/3/2023) dini hari.
Petugas patroli menemukan sekelompok remaja yang tengah nongkrong di pinggir jalan.
Namun ketika dihampiri, mereka melarikan diri. Hal ini membuat petugas curiga dan akhirnya mengamankan sebagian remaja itu.
"Setelah mengamankan sebagian remaja tersebut, Polisi menemukan beberapa sarung yang sudah dimodif atau sudah diikat," tutur Ibrahim dalam keteranganya, Senin (27/3/2023).
Baca juga: Perang Sarung di Purworejo, Kejar Musuh sampai ke Perkampungan, Akhirnya Ditangkap Warga
Sementara itu, polisi juga menemukan aksi perang sarung di Kabupaten Indramayu, akan tetapi para pemuda ini juga diketahui hendak melakukan balapan liar.
Tindakan tersebut dilakukan para pemuda pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Sebanyak tujuh orang remaja berhasil diamankan di lokasi berbeda, yakni di Jalan Murahnara dan Desa Babadan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.