Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Masjid Bondan Indramayu, Pusat Penyebaran Islam Abad 13-14 Masehi

Kompas.com - 28/03/2023, 05:23 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

  

INDRAMAYU, KOMPAS.com – Kabupaten Indramayu memiliki satu masjid yang berbeda dengan masjid sekitarnya. Bangunan masjid ini terbuat dari kayu, berbentuk rumah panggung nan sederhana.

Meski jauh dari kata megah dan mewah, masjid ini menjadi titik awal penyebaran agama Islam di pesisir daerah yang dijuluki Kota Mangga tersebut.

Masjid ini bernama Masjid Bondan, yang terletak di Jalan Sapuangin, Desa Bondan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Baca juga: Digratiskan Sebulan, Ini Jadwal Kunjungan Galeri Rasulullah Masjid Al Jabbar Bandung

Mistara Edi Saputra (53), Petugas Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) VIII, Wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten menyampaikan, berdasarkan catatan sejarah, Masjid Bondan dibangun sekitar tahun 1414 masehi.

Berbahan Kayu dan Berbentuk Rumah Panggung

Masjid bersejarah ini memiliki ornamen sederhana. Lantai dasar, dinding, atap, hingga genting, menggunakan kayu.

Berdasarkan catatan Mistara, potongan kayu masjid ini berasal dari tahun 1300an. Sebagian orang menyebut masjid ini, sebagai Masjid Kuno Bondan, karena lebih tua dibanding masa awal Cirebon di tahun 1480an dan Indramayu di tahun 1527an.

Baca juga: Mengintip Tradisi Ziarah Makam Sunan Gunung Jati Cirebon Saat Ramadhan

“Berdasarkan data dan juga cerita turun temurun, masjid ini berdiri pada abad ke 13–14 Masehi. Pendiriannya kurang lebih di tahun 1414. Dan hasil penelitian, kayunya, sudah ada sejak tahun 1300an,” kata Mistara saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (26/3/2023).

Mistara menyampaikan, bangunan Masjid Bondan sangat unik dan berbeda dari masjid pada umumnya.

Bangunan asli masjid ini mayoritas menggunakan kayu jati. Hanya bagian depan dan beberapa bagian lain, yang diperbaharui menggunakan bahan material baru.

Keunikan lainnya, Masjid Bondan ini memiliki bentuk rumah panggung, sebuah bangunan yang jarang ditemukan di pesisir pantura pada masanya.

Bahkan hingga saat ini, rumah panggung jarang dikenal dan dilihat di kawasan pesisir pantura Indramayu dan sekitarnya.

Jarak atau ruang kosong dari permukaan tanah ke lantai dasar masjid sekitar 50 hingga 100 centimeter. Sedangkan luas masjid ini hanya sekitar 9x9 meter. Sebuah ukuran yang relatif lebih kecil dibanding masjid-masjid yang dibangun saat ini.

Kisah cinta pendiri masjid

Mistara yang sudah bertugas sejak 1995 ini menyampaikan, berdirinya Masjid Bondan memiliki beberapa versi, salah satunya terkait kisah percintaan sang pendirinya.

Hal itu terlihat dari penamaan kata Bondan. Nama itu merujuk pada desa setempat sekaligus tokoh bernama Ki Gede Bondan, alias Ki Rakinem, yang merupakan pendiri wilayah dan beragama Hindu-Buddha.

Ki Rakinem merupakan pengembara dari Kerajaan Majapahit. Dia berkelana bersama adiknya, Nyimas Ratu Kencana Wungu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Bandung
Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Bandung
Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Bandung
5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi 'Online'

5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi "Online"

Bandung
Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Bandung
Menyusuri 'Jalan Stum' Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Menyusuri "Jalan Stum" Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Bandung
Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Bandung
Wanita Lansia yang Hidup Sebatang Kara di Bandung Dievakuasi Dinas Sosial

Wanita Lansia yang Hidup Sebatang Kara di Bandung Dievakuasi Dinas Sosial

Bandung
Pantai di Sukabumi Disebut Terkotor Keempat Se-Indonesia, Pemkab Jadwalkan Pembersihan Massal

Pantai di Sukabumi Disebut Terkotor Keempat Se-Indonesia, Pemkab Jadwalkan Pembersihan Massal

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 3 Oktober 2023: Cerah dan Berawan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 3 Oktober 2023: Cerah dan Berawan

Bandung
Curug Panjang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Panjang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bandung
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Kos-kosan Per Jam di Indramayu Disegel Usai Digerebek Puluhan Ibu-ibu

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Kos-kosan Per Jam di Indramayu Disegel Usai Digerebek Puluhan Ibu-ibu

Bandung
2 Eks Kadis dan Ketua Serikat Pekerja di Purwakarta Jadi Tersangka Korupsi, Rugikan Negara Rp 1,8 Miliar

2 Eks Kadis dan Ketua Serikat Pekerja di Purwakarta Jadi Tersangka Korupsi, Rugikan Negara Rp 1,8 Miliar

Bandung
Deklarasi Dukung Ganjar Jadi Bakal Capres, Ketua PSI Cirebon Disanksi SP 1

Deklarasi Dukung Ganjar Jadi Bakal Capres, Ketua PSI Cirebon Disanksi SP 1

Bandung
Siswa SMP di Bandung Dirundung Teman Sekolah, Polisi Dalami Motifnya

Siswa SMP di Bandung Dirundung Teman Sekolah, Polisi Dalami Motifnya

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com