Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembacokan Mantan Ketua KY dan Putrinya di Bandung, Pelaku Anggap Korban Sasaran Empuk

Kompas.com - 29/03/2023, 14:58 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bandung menceritakan kronologi pembacokan mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus dan putrinya pada Jumat (28/3/2023) pukul 15.00 WIB.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, pelaku pembacokan bernama Aditya (35). Ia membacok korban lantaran terlilit utang.

"Betul, karena tersangka ini selama dua minggu tidak menyetorkan uang penjualan roti ke perusahaan, dia (tersangka) merupakan marketing di salah satu perusahaan roti," katanya kepada awak Media, di Mapolresta Bandung, Soreang, Rabu (29/3/2023).

Baca juga: Pembacok Mantan Ketua KY Ditangkap di Tempat Kerjanya, Bermula dari Celurit dan Baju Berlumur Darah

Kronologi Kejadian

Kusworo menjelaskan, di hari kejadian, tersangka keluar rumah pukul 11.00 WIB dan berkeliling ke berbagai tempat untuk mencari target.

Saat memasuki komplek Griya Bandung Asri (GBA) 2, tersangka berpapasan dengan korban.

Tersangka melihat korban sebagai lelaki lanjut usia, sehingga mudah untuk merampas barang berharganya.

Baca juga: Pelaku Bacok Mantan Ketua KY dan Putrinya karena Utang Rp 7 Juta

"Menurut tersangka ini target yang empuk bagi tersangka. Sehingga diikuti kendaraan tersebut, setelah kendaraan masuk ke rumah, dibiarkan korban masuk ke dalam rumah, kemudian tersangka (ikut) masuk ke dalam rumah," tutur dia.  

Saat berada di dalam rumah korban, tersangka dipergoki anak korban yakni Rahmi alias Tami.

Kaget terpergok, tersangka melemparkan Tami ke dalam kamar dan memintanya untuk diam. Namun, Tami tetap berteriak hingga pelaku membacok korban.  

"Ditangkis, sehingga kena di tangannya, kena di bagian punggung. Kemudian pada saat ada teriakan minta tolong dari putrinya, maka mantan ketua KY turun dari lantai dua," kata dia.

Kusworo mengatakan, korban Jaja juga sempat berteriak, lantaran kaget melihat putrinya berlumuran darah.

"Melihat si anak sudah berdarah, kemudian melakukan teriak minta tolong, juga dibacok oleh si tersangka," tambahnya.

Melihat kondisi tidak terkendali, pelaku panik. Ia lalu melarikan diri. Namun di depan rumah korban warga sudah berkumpul.

"Setelah itu tersangka keluar, warga mulai berdatangan. Tersangka kembali ke sepeda motor dan melarikan diri," tuturnya.

Kendati berniat melakukan pencurian, ia mengungkapkan, tak ada satu pun barang milik korban yang diambil tersangka.

"Belum sempat ada barang yang diambil. Karena ada perlawanan, ada teriakan minta tolong. Kemudian ada warga minta tolong, sehingga tersangka langsung meninggalkan tempat," ungkapnya.

Menurut keterangan tersangka, dia tidak pernah menjalani tindak pidana sebelumnya.

"Namun kami akan mengecek data-data kami bahwa tersangka seorang residivis atau bukan. Namun sejauh ini belum ada catatan tersangka mengalami vonis tindak pidana," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pulangkan Bonek yang Nekat Datang ke Bandung Jelang Persib Vs Persebaya

Polisi Pulangkan Bonek yang Nekat Datang ke Bandung Jelang Persib Vs Persebaya

Bandung
Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com