Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yayasan Panti Asuhan yang 2 Pengasuhnya Terlibat Pemerkosaan Ternyata Tidak Terdaftar

Kompas.com - 06/06/2023, 12:54 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KUNINGAN, KOMPAS.com – Tim Kementerian Sosial mendalami Yayasan Panti Asuhan yang dua pengasuhnya terlibat pemerkosaan anak asuh hingga hamil.

Korban yang masih di bawah umur ini juga mengalami disabilitas intelektual ringan. Kementerian dan Dinas Sosial akan terus melakukan penanganan hingga tuntas.

Wildan Humaedi, Pekerja Sosial bagian Pusdiklat Bangprof Kementerian Sosial RI menyampaikan, pasca kasus ini mencuat, kementerian sosial menerjunkan tiga tim untuk melakukan respons cepat.

Salah satu yang dilakukan tim yakni memeriksa dokumentasi pendaftaran dan legalitas formal yayasan. Wildan menegaskan, hasil penelusuran, yayasan panti asuhan ini belum terdaftar di database Kementerian Sosial.

Baca juga: Kasus Pemerkosaan Anak di Panti Asuhan Kuningan, 2 Pelaku Ditangkap, Jadi Sorotan Mensos

“Secara kelembagaan, yayasan ini belum terdata secara resmi di Kementerian Sosial, karena kita sudah punya database tentang LKSA. Yayasan ini juga belum terakreditasi di Kementerian Sosial,” kata Wildan di tengah gelar perkasa Mapolres Kuningan, Senin (5/6/2023) petang.

Atas dasar itu, berdasarkan perintah dari pimpinan, Wildan akan merekomendasikan kepada Dinas Sosial Kabupaten Kuningan untuk mencabut izin tanda daftar yang dibuat di tingkat daerah.

Wildan menjelaskan, sesuai dengan nomenklatur, yayasan ini disebut sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Namun setelah kasus ini mencuat, dan tim investigasi melakukan uji petik di lapangan, aktivitas yayasan ini jauh dari konsep LKSA.

Yayasan ini, sambung Wildan, berdasarkan data internal mereka, sudah didirikan sejak tahun 2005. Wildan belum dapat merinci secara detil arsip dokumentasi serta berapa total anak yang sudah masuk yayasan ini, kerena tidak terdaftar secara resmi di kementerian sosial. Namun, berdasarkan jumlah, hanya beberapa anak saja.

“Karena secara kelembagaan LKSA ini belum masuk database di kementerian sosial, kami hanya dapat informasi dari sekitar, ada beberapa anak sekitar 20, pelayanan pun di luar panti. Kesemuanya, anak yatim piatu dan dhuafa,” tambah Wildan.

Cep Yoga Firmansyah, Pekerja Sosial Kementerian Sosial RI, yang melakukan asesmen dan menangani korban menyampaikan, proses penanganan sudah dilakukan sejak kasus mencuat pada beberapa hari lalu. Yoga dan tim berfokus pada kondisi pemulihan korban yang masih berusia 15 tahun.

Dirinya juga, sudah melakukan penanganan dengan membawa korban ke dokter psikiater untuk memastikan kondisi psikis korban. Salah satu yang diketahui dalam pemeriksaan tersebut, disimpulkan, bahwa korban merupakan anak disabilitas intelektual ringan.

“Perlu diketahui, disinyalir, bahwa hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami apa yang disebut disabilitas intelektual ringan. Perkembangan kognitifnya terganggu,” ungkap Yoga.

Baca juga: Pengajar di Jembrana Ditahan Usai Curi 10 Ponsel Milik Anak-anak Panti Asuhan

Yoga menerangkan, tak hanya medis, dokter juga memeriksa dugaan kehamilan korban yang diperkosa oleh pelaku. Hasilnya, korban positif lima bulan kandungan jalan. Kondisi fisik korban dan kandungannya dalam keadaan baik.

“Kami masih terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial, terkait pendampingan korban sampai anak korban lahir, dan melakukan asesmen lanjutan,” tambah Yoga.

Sebelumnya diberitakan, dua orang pengurus panti asuhan di Kabupaten Kuningan Jawa Barat, tega memperkosa anak asuhannya sendiri yang masih di bawah umur, hingga hamil. Keduanya bahkan tega mencekoki korban dengan obat penenang sebelum melakukan tindakan keji nya.

Tindakan keji keduanya mendapatkan ancaman hukuman pasal 81 ayat 1 dan ayat 2 dan pasal 2 undang undang Perlindungan Anak, dengan ancaman kurungan 15 tahun penjara. Polisi masih mendalami dugaan adanya korban lain dalam panti asuhan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bayi Perempuan Diduga Dibuang di Halaman Rumah di Bogor Buat Heboh Warga

Bayi Perempuan Diduga Dibuang di Halaman Rumah di Bogor Buat Heboh Warga

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 24 September 2023: Pagi Cerah, Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 24 September 2023: Pagi Cerah, Malam Hujan Ringan

Bandung
Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Kabupaten Bandung, Kali Ini di Bale Endah

Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Kabupaten Bandung, Kali Ini di Bale Endah

Bandung
Masa Darurat Sampah di Kota Bandung Berakhir Besok, Pemkot Minta Diperpanjang

Masa Darurat Sampah di Kota Bandung Berakhir Besok, Pemkot Minta Diperpanjang

Bandung
Bersenggolan dengan Bus Saat Pindah Jalur, Pemotor di Bandung Tewas

Bersenggolan dengan Bus Saat Pindah Jalur, Pemotor di Bandung Tewas

Bandung
Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Mobil dan Tewaskan 1 Orang di BKR Bandung

Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Mobil dan Tewaskan 1 Orang di BKR Bandung

Bandung
Citilink Kembali Buka Penerbangan Tasikmalaya-Jakarta, Terbang 2 Kali Sepekan

Citilink Kembali Buka Penerbangan Tasikmalaya-Jakarta, Terbang 2 Kali Sepekan

Bandung
Saat Prabowo Buka Pergelaran Wayang Jawa-Sunda di Cirebon

Saat Prabowo Buka Pergelaran Wayang Jawa-Sunda di Cirebon

Bandung
Tabrakan Beruntun di BKR Bandung, Satu Orang Tewas

Tabrakan Beruntun di BKR Bandung, Satu Orang Tewas

Bandung
Kebakaran Rumah Makan di Bandung, Sempat Terdengar Suara Ledakan

Kebakaran Rumah Makan di Bandung, Sempat Terdengar Suara Ledakan

Bandung
Kebakaran Rumah Makan di Bandung, 10 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Kebakaran Rumah Makan di Bandung, 10 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Bandung
Kebakaran di Gunung Jayanti Sukabumi Meluas, Api Sudah Terlihat dari Pemukiman Warga

Kebakaran di Gunung Jayanti Sukabumi Meluas, Api Sudah Terlihat dari Pemukiman Warga

Bandung
Satu Keluarga di Cianjur Alami Parkinson, Dinkes Bentuk Tim Riset

Satu Keluarga di Cianjur Alami Parkinson, Dinkes Bentuk Tim Riset

Bandung
Kawah Karaha Bodas di Tasikmalaya: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Kawah Karaha Bodas di Tasikmalaya: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Bandung
Pemprov Jabar Sebut Pemadaman TPA Sarimukti Sudah 90 Persen

Pemprov Jabar Sebut Pemadaman TPA Sarimukti Sudah 90 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com