BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Seluas 1.299 hektar lahan pertanian di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat terancam mengalami kekeringan akibat fenomena cuaca panas El Nino.
Lahan pertanian yang berpotensi mengalami kekeringan ini tersebar di 49 desa atau enam kecamatan di Bandung Barat dengan melihat area persawahan tadah hujan dan jauhnya sumber air.
Data tersebut merupakan hasil dari pemetaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bandung Barat berdasarkan jumlah sawah tadah hujan yang mengandalkan sistem pengairan dari air hujan.
Baca juga: Musim Kemarau, 7 Kecamatan di Mojokerto Rawan Kekeringan dan Kebakaran Hutan
Kepala DKPP Bandung Barat Lukmanul Hakim mengatakan, lahan pertanian di enam kecamatan yang masuk dalam daftar potensi kekeringan itu yakni Kecamatan Batujajar, Cihampelas, Cipatat, Cipongkor, Saguling, dan Sindangkerta.
"Jumlahnya enam kecamatan. Tiap kecamatan luas lahan pertanian yang rawan kekeringan berbeda-beda. Yang jelas semuanya sawah tadah hujan, jadi kalau El Nino, sawah-sawah ini pasti enggak ada air," ujar Lukman saat dikonfirmasi, Selasa (13/6/2023).
Ancaman kekeringan pada lahan persawahan ini cukup berdampak pada kondisi cadangan pangan di Bandung Barat yang semakin menipis.
Untuk itu, Pemkab Bandung Barat berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Pemprov Jabar demi mengantisipasi angka kerugian terhadap petani.
"Untuk antisipasi ini, kita harap Pemprov Jabar dan Kementan ikut andil mencari solusi. Kalau semuanya hanya tanggung jawab Pemkab, kami punya keterbatasan anggaran. Jadi harus semua pihak ikut terlibat dan mengalokasikan program penanggulangan," kata Lukman.
Baca juga: Sumur Resapan di SD Bukit Menoreh Mengering, BPBD Ingatkan Tanda-tanda Kekeringan
Sebagai penanggulangannya, DKPP menugaskan para penyuluh pertanian di enam kecamatan itu untuk memberikan imbauan dan saran agar para petani mengubah komoditas menjadi tanaman yang membutuhkan sedikit air.
"Sebagai upaya pencegahan, kita sudah tugaskan para penyuluh lapangan agar mengimbau petani menanam palawija atau tanaman yang tak membutuhkan air banyak. Sehingga mereka tetap produktif dan menghindari gagal panen," jelas Lukman.
Di sisi lain, DKPP juga menyiapkan cadangan bahan pokok berupa beras untuk mengantisipasi ancaman kehabisan stok pangan selama musim kemarau.
"Cadangan pangan di gudang Bulog yang dimiliki Pemda 10 ton. Kemarin sudah terpakai untuk bantuan di Saguling 3,5 ton. Jadi sisanya 6,5 ton. Nanti bulan Agustus saat puncak El Nino, kita akan lakukan tambahan lagi cadangan sekitar 8 ton," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.