Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bidan Dewi Bantu Persalinan di Jalan Setapak Cianjur Saat Pasien Ditandu ke Puskesmas

Kompas.com - 07/07/2023, 11:08 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Seorang ibu hamil (bumil) bernama Ariska (27) terpaksa melahirkan di jalan setapak di tengah hutan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Hal itu terjadi saat ia sedang ditandu warga menuju puskesmas terdekat.

Persalinan berlangsung dramatis karena hanya menggunakan alas tikar dan perlengkapan seadanya.

Kendati persalinannya serba darurat, Ariska dan bayi selamat dan dalam kondisi sehat.

Baca juga: Perjuangan Ibu Hamil di Luwu Utara untuk Melahirkan, Ditandu 8 Km Lewati Jalan Berkubang dan Naik Turun Lembah

Deudeu Dewi Kusumah (30), bidan yang membantu persalinan darurat itu, menceritakan, kejadian itu terjadi pada Senin (3/7/2023) pukul 11.00 WIB, di sebuah jalan setapak di Desa Gelarpawitan, Kecamatan Cidaun, Cianjur.

Dia mengatakan, Ariska terpaksa ditandu menuju puskesmas karena kondisi jalan rusak parah dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

“Namun, baru sejam perjalanan, ibunya merasakan kontraksi hingga melahirkan. Bayinya laki-laki bobot 4 kilogram,” kata Dewi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/7/2023) malam.

Dewi menuturkan, proses persalinan berlangsung setengah jam. Dalam proses persalinan itu, kondisi Ariska lemas dan sempat kehilangan tenaga, bahkan bayinya tidak menangis saat lahir.

“Karena sudah terlalu banyak menelan cairan dan kekurangan oksigen. Oleh rekan saya, (bayi) langsung dibawa ke puskesmas. Sementara saya melanjutkan menyelesaikan persalinan di lokasi itu,” ujar dia.

Kondisi Serba Darurat

Menurut Dewi, sejak awal perjalanan kondisi Ariska tidak memungkinkan untuk melahirkan di puskesmas karena jarak tempuh yang cukup jauh.

Ditambah lagi, saat berangkat dari rumah, Ariska sudah pembukaan lengkap.

“Di tengah perjalanan ibunya bilang seperti ada yang mengganjal di bawah. Saat dicek ternyata kepala bayinya sudah turun,” kata Dewi.

“Aduh, ini nggak mungkin kita lanjut perjalanan. Si ibunya juga sudah ngeden sehingga harus segera dilakukan tindakan,” sambung dia.

Dewi dibantu rekan sesama bidan dan warga kemudian menyiapkan tempat untuk persalinan dari kain sarung dan tikar.

“Meski dilakukan di jalan, tapi kita tutupi pakai kain sarung, yang warga ibu-ibunya ikut bantu, sedangkan bapak-bapak berjaga,” ucapnya.

Dewi menceritakan, proses persalinan terbllang sulit karena kondisi bayi besar dan panggul bumil sempit.

Terlebih, sang bumil sudah kehilangan tenaga sehingga perlu mendapat bantuan dorongan agar jabang bayi bisa segera keluar.

“Dalam situasi normal, dengan kondisi bobot bayi dan ibunya seperti itu perlu divacum bahkan bisa sesar, Tapi, alhamdulilah persalinan bisa dilakukan, bayinya selamat dan kondisi ibunya berangsur pulih," ujar Dewi.

Bukan Kali Pertama, Faktor Jalan Rusak

Kepala Desa Gelarpawitan, Heri Kuswanto saat dihubungi membenarkan kejadian warganya yang melahirkan di jalan saat tengah dibawa ke puskesmas.

Ibu hamil itu terpaksa ditandu karena buruknya infrastruktur jalan di wilayah tersebut.

“Jarak dari rumahnya ke puskesmas itu sekitar 13 kilometer dengan kondisi jalan terjal dan berkelok, karena memang lokasinya melosok, jauh dari akses,” kata Heri kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Ibu Hamil Melahirkan di Hutan Saat Ditandu Puluhan Kilometer ke Puskesmas, Bayinya Dihangatkan Pakai Api Unggun

Disebutkan, kendati persalinan berlangsung darurat, namun ditangani langsung bidan desa yang turut mendampingi selama perjalanan.

“Kejadian ini bukan kali pertama, tapi yang kesekian kalinya. Salah satu faktorya ya karena kondisi jalan, ya, rusak,” ujar dia.

Kendati begitu, pemerintah desa setempat terus berupaya meningkatkan kualitas jalan, kendati persentase anggaran yang ada dengan kondisi jalan yang harus diperbaiki timpang.

“Terlebih, selain jalan, infrastruktur jembatan juga di wilayah kami minim, perlu ada peningkatan agar akses masyarakat bisa lebih mudah,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah di Cianjur Meninggal Usai Diberi Suntikan Ketiga oleh Perawat Puskesmas

Bocah di Cianjur Meninggal Usai Diberi Suntikan Ketiga oleh Perawat Puskesmas

Bandung
'Long Weekend Waisak', Ganjil Genap di Puncak Berlaku 5 Hari

"Long Weekend Waisak", Ganjil Genap di Puncak Berlaku 5 Hari

Bandung
Kronologi Pembunuhan Perempuan di Lembang oleh Mantan Pembantu, Pelaku Dipergoki Warga

Kronologi Pembunuhan Perempuan di Lembang oleh Mantan Pembantu, Pelaku Dipergoki Warga

Bandung
Mediasi Gagal, Gugatan 2 Eks Bupati di Pilkada Garut Dilanjut Musyawarah

Mediasi Gagal, Gugatan 2 Eks Bupati di Pilkada Garut Dilanjut Musyawarah

Bandung
Cileunyi Bandung Semrawut, Sopir Angkot Berharap Ada Terminal

Cileunyi Bandung Semrawut, Sopir Angkot Berharap Ada Terminal

Bandung
MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat

MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat

Bandung
Jual Satwa Langka Dilindungi, Seorang Warga Garut Ditangkap

Jual Satwa Langka Dilindungi, Seorang Warga Garut Ditangkap

Bandung
Wilayah Cileunyi Tak Kunjung Punya Terminal, Apa yang Terjadi?

Wilayah Cileunyi Tak Kunjung Punya Terminal, Apa yang Terjadi?

Bandung
Seorang Pria di Lembang Bunuh Mantan Majikan Pakai Balok Kayu

Seorang Pria di Lembang Bunuh Mantan Majikan Pakai Balok Kayu

Bandung
Muncul Wacana Ridwan Kamil-Raffi Ahmad pada Pilkada 2024, Golkar: Siapa Saja Masih Mungkin

Muncul Wacana Ridwan Kamil-Raffi Ahmad pada Pilkada 2024, Golkar: Siapa Saja Masih Mungkin

Bandung
Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi

Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi

Bandung
Kisah Gadis di Indramayu Berpenampilan Laki-laki agar Bisa Kerja Jadi Buruh Bangunan demi Sang Adik

Kisah Gadis di Indramayu Berpenampilan Laki-laki agar Bisa Kerja Jadi Buruh Bangunan demi Sang Adik

Bandung
Anaknya Dipenjara Seumur Hidup, Suratno Tetap Yakin Sudirman Bukan Pembunuh Vina

Anaknya Dipenjara Seumur Hidup, Suratno Tetap Yakin Sudirman Bukan Pembunuh Vina

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com