Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cycling de Jabar 2024 Hadirkan Rute Baru, Lebih Indah dan Menantang

Kompas.com - 14/03/2024, 18:56 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Harian Kompas bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Jabar Banten (BJB) kembali menggelar Cycling de Jabar 2024 yang berlangsung pada 25 Mei 2024.

Melalui gelaran ini diharapkan bisa mendongkrak sektor pariwisata Jabar dan mencetak atlet berprestasi.

Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengatakan, pada gelaran Cycling de Jabar tahun ketiga dipilih rute baru dimulai dari Cirebon dan berakhir di Pangandaran.

"Kami yang minta rute baru karena Jabar itu memiliki wilayah yang luas. Pariwisata pantai dan penggunungan ada di Jabar," ujarnya dalam konferensi pers Cycling de Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Perjuangan Penuh Peluh di Tanjakan Ciletuh

Menurut dia, Cycling de Jabar 2024 bisa menggenjot sektor pariwisata khususnya di Ciayumajakuning dan Pangandaran. Terlebih, kawasan tersebut memiliki beragam pemandangan indah yang sangat menarik.

"Potensi disana (Ciayumajakuning) sangat baik. Misalnya saja di Kuningan ada Waduk Dharma itu Ubud-nya Jabar. Selain itu rutenya juga sangat indah cantik jadi menimbulkan orang untuk datang," tambah Bey.

Pemprov Jabar mendukung gelaran Cycling de Jabar 2024 dengan menyiapkan infrastuktur jalan sepanjang 213 kilometer hingga promosi agar bisa menarik lebih banyak peserta.

"Kami sosialisasikan, dan juga bantu dari infrastuktur. Dengan ini paristiwa Jabar akan terangkat lagi," kata Bey.

"Cirebon ini kan dekat dengan Jateng, semoga bisa mendapatkan minat dari masyarakat Brebes dan sekitarnya untuk datang ke Cycling de Jabar," tambahnya.

Baca juga: Cerita Peserta Cycling De Jabar 2022 Paling Senior, Kembali Bugar Setelah Serangan Jantung berkat Bersepeda

Sementara itu, Kadispora Jabar, Asep Sukmana mengatakan, Jabar memiliki rute yang dikenal Indah namun menantang.

Namun yang utamanya, yakni gelaran Cycling de Jabar ini bisa menghasilkan atlet-atlet muda yang mampu bertarung di tingkat yang lebih tinggi lagi.

"Gelaran ini sangat kompetitif tidak ada juara dua kali. Tahun ini pasti ada juara baru. Sehingga olahraga ini tidak hanya didominasi satu orang saja tapi bakal muncul bibit unggul," katanya.

 

Lalu, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Adi Prinantyo mengatakan, Cycling de Jabar 2024 mengangkat tema "Sumanget Juara" sebagai bentuk gerakan masyarakat bersama para pesepeda dalam membawa semangat layaknya juara.

Ada tiga kategori podium pada Cycling de Jabar 2024 yakni KOM, QOM dan intermediate sprint dan stage.

"Semangat layaknya sang juara untuk memajukan pariwisata daerah Jabar dengan harapan mulai menginspirasi daerah Jabar lainnya untuk lebih memajukan daerahnya," ucapnya.

Baca juga: Hasil Cycling de Jabar 2023, Para Juara Takjub dengan Selatan Jabar

Adi menambahkan, dampak penyelenggaran Cycling de Jabar juga akan dirasakan oleh para pelaku UMKM yang berada di sekitar lokasi penyelenggaraan.

"Semangat bisa lahirkan prestasi dari berbagai bidang pariwisata dan olahraga dan ekonomi juga rakyat ikut bergulir," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com