BANDUNG, KOMPAS.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 menuntut pelaku usaha di industri fesyen segera beradaptasi.
Para pengusaha lokal di bidang mode itu dituntut mengubah strategi agar bisa menjaga kinerja bisnisnya tetap baik.
Menurut Gilang Permana Kencana (26), pemilik brand fesyen Motzint Original asal Bandung, perusahaan yang sehat bisa menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah pandemi yang saat ini terjadi.
Baca juga: Dalam 10 Hari, Sebanyak 931 Orang di Kota Bandung Positif Corona
Gilang mengatakan, pandemi selama hampir setahun sangat berpengaruh signifikan terhadap bisnis yang sudah dibangunnya sejak 2014 lalu.
“Tahun lalu (2020) toko offline terpaksa tutup. Penjualan ke luar kota juga enggak jalan. Reseller juga sama kondisinya, tidak bisa menjual barang,” kata Gilang saat dihubungi, Jumat (22/1/2021).
Pria yang sempat mengenyam pendidikan di STIE Tridharma itu sempat putus asa dan hampir memberhentikan beberapa pegawainya untuk menjaga keuangan perusahaan.
Namun, setelah mengubah beberapa kebijakan perusahaan, pemecatan alias PHK bisa dihindarkan.
Baca juga: Kisah Sarjana MIPA yang Jadi Pemulung, Mengecewakan Ibu hingga Raih Kalpataru
Jika dulu Motzint fokus mengandalkan penjualan secara offline di toko, maka sekarang ia menjaring ceruk pendapatan melalui daring (online) dengan memanfaatkan beberapa media marketplace.
Lambat laun, setelah menjalani proses di tengah pandemi, Motzint akhirnya bisa bertahan, bahkan meningkat dari sisi penjualan.
“Tadinya mau PHK, tapi pegawai kan punya keluarga juga, kasihan. Makanya saya coba pelajari bisnis di online, marketplace dan lain-lain. Alhamdulillah ada hasilnya dan saya juga enggak sampai merumahkan atau memberlakukan PHK kepada pegawai,” ujar Gilang.