Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Ingin Kembangkan Wisata Religi di Jabar

Kompas.com - 22/01/2022, 10:02 WIB
Dendi Ramdhani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai tertarik untuk mengembangkan wisata religi yang lebih terkonsep.

Pria yang akrab disapa Emil itu menilai, wisata religi memiliki potensi ekonomi yang tinggi bila ditata dengan baik.

"Kami pernah menghitung, wisata religi itu nilai ekonominya tinggi sekali," kata Emil, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Ridwan Kamil Ziarah ke Makam Pendiri NU di Jombang

Salah satu wisata religi yang paling banyak dimunjungi yakni ziarah makam. Karena itu, ia ingin menata lokasi ziarah agar lebih nyaman dan membangkitkan ekonomi lokal.

"Di Jabar sedang dikonsepkan wisata religi dengan penataan serius, sehingga peziarah nyaman, PKL tertata, dan semua dapat barokahnya," tuturnya.

Ia mencontohkan sejumlah destinasi wisata religi di Jabar yang saat ini sering dikunjungi peziarah, di antaranya Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Situ Lengkong Panjalu, dan Pamijahan di Tasikmalaya.

Menurut Emil, dari wisata religi sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) akan tumbuh usaha kuliner dan cinderamata.

"Misalkan kita ziarah pasti ada tukang oleh-oleh. Nah kalikan saja ribuan orang yang datang, UMKM akan meningkat apalagi penataannya lebih baik," katanya.

Baca juga: Tanggapan Ridwan Kamil soal Isu Jadi Kepala Badan Otorita IKN

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, wisata religi sangat potensial.

"Wisata religi sedang kita kuatkan terutama wisata halal. Saya sedang petakan supaya kawasan wisata ini ramah muslim," ujarnya.

Dengan rencana pengembangan wisata religi, kata Benny, diharapkan mampu memberi variasi tujuan wisata bagi pelancong.

"Pak Gubernur kan menyampaikan bahwa lokomotif ekonominya di sektor pariwisata. Nah, mudah-mudahan dengan banyaknya wisata di Jabar ini berdampak terhadap kunjungan wisatawan baik domestik maupun wisman. Jadi kita akan mulai pikirkan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com