Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4.188 Ternak di Kabupaten Bandung Positif PMK, Distan Sebut Stok Idul Adha Aman

Kompas.com - 20/06/2022, 08:46 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 4.188 ekor hewan ternak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, positif terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Angka tersebut, terdiri dari sapi, kerbau, domba, dan kambing.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, PMK di Kabupaten Bandung sudah menyebar di 29 kecamatan dan 69 desa.

"Kecamatan Pangalengan paling tinggi ada 2.289 ekor, dan paling tinggi kedua Kecamatan Kertasari ada 831 ekor," kata Tisna melalui pesan singkat Kepada Kompas.com, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Benarkah Tak Boleh Konsumsi Daging Sapi Terinfeksi PMK? Ini Kata Dosen IPB

Hewan ternak yang positif PMK di Kabupaten Bandung, sambung dia, tidak semuanya dimusnahkan. Sebab ada juga yang sembuh. 

Tisna merinci, sebanyak 222 ekor ternak mati, 346 ekor potong bersyarat, dan sembuh sebanyak 1.054 ekor.

"Kabupaten Bandung memang menjadi salah satu daerah yang memiliki banyak peternakan, begitu juga hewan ternak potong," tutur dia.

Kendati mengalami peningkatan yang signifikan, pihaknya mengaku, saat ini ketersediaan sapi potong di Kabupaten Bandung masih tergolong aman.

Baca juga: Peternak di Kabupaten Bandung Punya Cara Sendiri untuk Sembuhkan Sapi dari PMK

Saat ini, sebanyak 13.483 ekor sapi disiapkan jelang Hari Raya Idul Adha. Sedangkan kerbau ada 21 ekor, domba 1.529 ekor, dan kambing 148 ekor. 

Membutuhkan Vaksin

Guna menanggulangi PMK, pihaknya membutuhkan vitamin  dan vaksin. Ia mengaku belum mengetahui kapan vaksin akan datang dari pusat. 

Pemerintah pusat, sambung dia, berencana membuat vaksin sendiri selain mendatangkan vaksin dari Jerman.

Baca juga: Nestapa Eko, Peternak di Purworejo, Kambing Tak Laku karena Wabah PMK

"Belum dapat kabar vaksin datang kapan tapi kemarin tanya ke kementerian itu ada dua pilihan, bikin sendiri atau impor dari Jerman. Begitu ditanya kapan, pokoknya segera kalau ada segera didistribusikan katanya. Ini kan hitungannya wabah ini menyebarnya mungkin bukan perhari, tapi per detik mungkin ya, sangat cepat," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com